Skip to main content
PREVENT DENGUE INFECTION

Surabaya Menjadi Kota Ke-2 Langkah Bersama Cegah DBD. Mana Kota Selanjutnya Ya?

PREVENT DENGUE INFECTION

Moms dan Dads, kesuksesan program "Langkah Bersama Cegah DBD" kini diperluas ke Kota Surabaya, Jawa Timur. Ini merupakan bagian dari kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD, yang merupakan kemitraan antara PT Takeda Innovative Medicines, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Cegah DBD, serta pemerintah dan pemangku kepentingan setempat, dalam upaya meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian demam berdarah di Indonesia.

 

Tahukah Moms dan Dads, Menurut laporan resmi yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P), serta Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (Dit P2PM), terjadi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue dari tahun 2023 ke 2024. Pada tahun 2023, terdapat 114.720 kasus DBD dengan 894 kematian, sementara pada tahun 2024, jumlah kasus mencapai 46.168 dengan 350 kematian. Data ini menyoroti urgensi perlunya upaya lebih lanjut dalam pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia.1

 

Menurut dr. Asik Surya, MPPM, Ketua Tim Kerja Arbovirus, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, laporan menunjukkan penurunan angka kasus dan kematian akibat demam berdarah pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, tantangan masih besar, mengingat target global untuk mencapai nol kematian akibat demam berdarah pada tahun 2030.

Surabaya Menjadi Kota Ke-2 Langkah Bersama Cegah DBD.  Mana Kota Selanjutnya Ya

Pemerintah telah melakukan penanggulangan berupa pemberantasan sarang nyamuk, penggunaan larvasida dan insektisida, serta upaya inovatif melalui vaksinasi. Kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD dan "Langkah Bersama Cegah DBD" menjadi bagian dari edukasi berkelanjutan untuk masyarakat, terutama di Jawa Timur yang pada tahun 2023 menjadi provinsi ketiga dengan kasus demam berdarah tertinggi.

 

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, mengapresiasi komitmen pemerintah dan masyarakat dalam memerangi demam berdarah. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara semua pihak terkait untuk melindungi masyarakat dari bahaya demam berdarah. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan target nol kematian akibat demam berdarah pada tahun 2030 dapat tercapai.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI., FINASIM., yang diwakilkan oleh drg. Sulvy Dwi Anggraeni, M. Kes., Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, menegaskan bahwa upaya pencegahan demam berdarah di Jawa Timur dilakukan melalui program pengendalian penyakit berbasis masyarakat, seperti PSN (pemberantasan sarang nyamuk), dengan mengedepankan prinsip 3M Plus. Namun, penting juga untuk mengenali gejala penyakit sehingga dapat mendapatkan pertolongan medis tepat waktu.

 

Jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala demam berdarah, seperti demam mendadak tinggi, nyeri kepala, nyeri sendi, nyeri otot, atau muncul bintik-bintik kemerahan di kulit, segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Drg. Sulvy menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk selalu mengedepankan prinsip 3M Plus dan mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti vaksin.

 

Ibu Ketua PKK Provinsi Jawa Timur Periode 2019-2024, Hj. Arumi Bachsin, S.E, juga membagikan pengalaman tentang pentingnya pencegahan demam berdarah dimulai dari rumah masing-masing. Cerita tentang temannya yang kehilangan satu keluarga akibat demam berdarah menjadi pembelajaran bagi keluarganya. Sejak saat itu, mereka konsisten menerapkan prinsip 3M Plus. Ia juga menyoroti pentingnya vaksinasi sebagai langkah pencegahan yang menyeluruh.

 

Selain itu dalam acara ini dr. Dini Adityarini, SpA, juga menekankan bahwa anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi terkena demam berdarah, bahkan menyebabkan kematian. Untuk itu, penggunaan vaksin demam berdarah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk menurunkan risiko keparahan penyakit dan rawat inap pada anak-anak.

 

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan demam berdarah, langkah-langkah kolaboratif seperti kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD dan program "Langkah Bersama Cegah DBD" menjadi sangat penting. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, diharapkan target nol kematian akibat demam berdarah pada tahun 2030 dapat tercapai.


Menyambung pernyataan yang disampaikan oleh dr. Dini, dr. Adaninggar, Sp.PD menegaskan bahwa vaksinasi menjadi metode yang krusial dalam memberikan perlindungan menyeluruh bagi diri sendiri dan keluarga. Rekomendasi vaksin yang tersedia telah direkomendasikan oleh asosiasi medis untuk kelompok usia 6-45 tahun. Namun, konsultasi dengan tenaga kesehatan sebelumnya sangat penting bagi masyarakat sebelum mendapatkan pelengkap perlindungan dengan vaksin.2

 

'Langkah Bersama Cegah DBD' yang pertama kali diselenggarakan pada tanggal 5 November 2023 di Jakarta telah mencatatkan prestasi dengan melibatkan lebih dari 5.000 partisipan masyarakat dan meraih rekor dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai kegiatan edukasi masyarakat dengan jumlah tanda tangan komitmen terbanyak, mencapai 2.500 komitmen dari masyarakat.

Event CegahDBD di Surabaya

Kini, 'Langkah Bersama Cegah DBD' menggelar kegiatan serupa di Surabaya. Kegiatan edukasi di sekolah dan publik dilakukan seiring dengan momen car free day pada tanggal 24-25 Februari 2024, sementara sesi talk show di mal berlangsung pada tanggal 1-3 Maret 2024.

 

Sejumlah tokoh masyarakat dan public figure ternama turut memeriahkan acara yang diadakan di Mal Tunjungan Plaza 3, Surabaya, Jawa Timur, pada awal bulan Maret ini. Di antara mereka adalah Ringgo Agus Rahman, Sabai Dieter Morscheck, serta Mona Ratuliu bersama keluarga. Tak hanya itu, sejumlah influencer lokal seperti Damanaifa Inara (@damanaifa.inara), Arizqi Firmansyah (@arizqieq), Jenny Annebeal (@jennyannebeal), Mom Deborah (@deborahani), Anggraeni Vania Prayitno/Cicivania (@anggraenivaniap), Melina Lyn (@melina_lyn), Jason Miles (@jasonmilesgamafu), Leticia Mikhaela (@leticia.mikhaela), Sherly Ocktavia (@sherly.ocktavia), dan Chichii Annisa (@chichiiannisa) juga turut hadir. Keikutsertaan mereka di acara tersebut diharapkan dapat memberikan dorongan positif serta mendukung upaya penyebaran informasi tentang pencegahan demam berdarah kepada masyarakat.

 

Sebagai penutup, pertanyaan yang meluncur dari momen ini adalah, "Kota mana lagi ya, Langkah Bersama Cegah DBD akan melangkah selanjutnya, Moms dan Dads?" Dengan semangat kolaborasi dan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat, kita semua berharap kampanye pencegahan demam berdarah ini dapat terus meluas ke berbagai kota di Indonesia, sehingga lebih banyak masyarakat yang teredukasi dan terlindungi dari ancaman penyakit demam berdarah.

 

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh: 

dr. Carissa R.V Pratiwi.

C-ANPROM/ID/QDE/0469 | May 2024

 

Referensi:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Infografis Info DBD Terkini hingga Minggu ke-12. Tersedia di: https://p2pm.kemkes.go.id/publikasi/infografis/info-dbd-terkini-hingga-minggu-ke-12. Diakses pada 2 April 2024.
  2. Kontan. 2024. Langkah Bersama Cegah DBD Goes to Surabaya, Pentingnya 3M Plus Vaksin Guna Cegah DBD. Tersedia pada: https://pressrelease.kontan.co.id/news/langkah-bersama-cegah-dbd-goes-to-surabaya-pentingnya-3m-plus-vaksin-guna-cegah-dbd. [Diakses pada 2 April 2024].



 

Add new comment

One file only.
100 MB limit.
Allowed types: png gif jpg jpeg.
Tanya dokter