Anaknya Terkena Demam Berdarah! Ringgo dan Istri Sampai Trauma! Ini Cerita Mereka!
Ringgo Agus Rahman, seorang aktor terkemuka, membagikan pengalaman mendebarkan tentang momen ketika ia terkejut mendapati putra bungsunya, Curtis Ziggy Mars Morscheck, terjangkit demam berdarah. Insiden ini berlangsung pada tahun 2021, ketika Mars masih berusia 1 tahun.
Ringgo dengan tulus mengungkapkan betapa terkejutnya ia ketika mengetahui keadaan anaknya yang sangat dicintainya ini. Rasa cemas ini diperparah oleh fakta bahwa pada usia 15 tahun, Ringgo sendiri pernah terserang Demam Berdarah dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Ketidaknyamanan ini semakin ditingkatkan oleh kenyataan bahwa pada saat itu, Ringgo tidak bisa menemani sang putra karena terikat oleh pekerjaan yang belum selesai.
"Sang putra keduaku, Mars, mengalami demam berdarah pada usia satu tahun. Pengalaman yang kami alami, jujur saja, membuat saya sangat terguncang," kata Ringgo.
"Saat Mars terkena demam berdarah, saya sedang berada di Jogjakarta untuk pekerjaan. Saya tidak bisa meninggalkan tanggung jawab saya pada saat itu. Hanya istri saya yang dapat berada di sampingnya," tambahnya.
"Istri saya menangis setiap hari, merasa sedih melihat anak berusia satu tahun harus menjalani infus dan suntikan. Proses suntikan itu sendiri menyebabkan trauma. Bahkan, Mars merasa takut ketika melihat seorang dokter," kata Ringgo.
"Selama proses syuting, saya kesulitan berkonsentrasi karena pikiran saya selalu tertuju pada keadaan putra saya. Istri saya menjadi penenangnya, 'Konsentrasikan dirimu pada pekerjaanmu, aku sudah merawatnya sebaik mungkin di rumah sakit'," lanjutnya.
Setelah proses syuting selesai, Ringgo segera pulang ke Jakarta dan bergabung dengan keluarganya untuk merawat sang putra. Demi mencegah kejadian serupa terulang, Ringgo bersama keluarga memutuskan untuk melakukan vaksinasi demam berdarah. Ia melaporkan bahwa putra sulungnya, Bjorka, menunjukkan ketenangan saat menjalani suntikan vaksin demam berdarah.
"Saat vaksinasi Bjorka, tidak ada tangisan. Suntikan berlangsung dengan biasa saja. Bahkan setelah vaksinasi, tidak ada efek yang muncul. Pada sore harinya, sekitar jam 4, ia bahkan langsung bermain bola basket. Seolah-olah itu adalah hari biasa," tambahnya.
Mengakui bahwa ia mengalami trauma akibat demam berdarah, Ringgo berbagi bahwa saat ini ia merasa lebih tenang. Ia berharap seluruh anggota keluarganya tetap sehat dan terhindar dari demam berdarah. "Kami juga telah mempersiapkan berbagai langkah pencegahan, termasuk penggunaan lotion. Sekarang, saya merasa lebih lega setelah mendapatkan vaksin demam berdarah," Ringgo menyimpulkan.
Vaksinasi Demam Berdarah adalah upaya proaktif untuk membangun pertahanan tubuh terhadap virus dengue. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari vaksinasi:
1. Mengurangi Risiko Infeksi demam berdarah
Vaksinasi demam berdarah dengue dirancang untuk menginduksi respon imun dalam tubuh yang mirip dengan infeksi alami oleh virus dengue. Ini memungkinkan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengan lebih efektif jika terjadi paparan virus sebenarnya. Dengan demikian, vaksinasi membantu mengurangi risiko infeksi demam berdarah pada individu yang divaksinasi.2
2. Mencegah Bentuk Penyakit yang Parah
Salah satu manfaat penting dari vaksinasi demam berdarah adalah mengurangi kemungkinan seseorang mengalami bentuk penyakit yang lebih parah. Terutama bagi individu yang sebelumnya pernah terinfeksi virus dengue, risiko mengalami bentuk berat penyakit (seperti demam berdarah dengan komplikasi perdarahan) dapat dihindari dengan memberikan vaksin.
3. Mengurangi Beban Kesehatan
Demam berdarah memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Masyarakat yang terkena demam berdarah sering memerlukan perawatan medis yang intensif, yang dapat menyebabkan beban pada fasilitas kesehatan dan sistem perawatan kesehatan. Dengan memvaksinasi individu terhadap demam berdarah, risiko terjadinya wabah besar dan beban pada sistem kesehatan dapat dikurangi.
4. Mendorong Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
Vaksinasi tidak hanya menjaga individu yang divaksinasi, tetapi juga berkontribusi pada perlindungan masyarakat secara keseluruhan. Semakin banyak individu yang divaksinasi dalam populasi, semakin sulit bagi virus untuk menyebar dan menginfeksi orang yang rentan. Hal ini dikenal sebagai kekebalan kelompok atau "herd immunity", yang memberikan perlindungan tambahan kepada individu rentan yang tidak dapat divaksinasi, seperti mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.1
Jadi, vaksinasi demam berdarah dengue adalah langkah penting dalam mengendalikan penyebaran demam berdarah dan menjaga kesehatan. Dengan meminimalkan risiko infeksi, mengurangi bentuk penyakit yang parah, dan membantu mendorong kekebalan kelompok, vaksinasi demam berdarah memiliki manfaat yang signifikan dalam melawan ancaman virus dengue. Oleh karena itu, vaksinasi dan peningkatan kesadaran akan pentingnya vaksinasi demam berdarah di seluruh masyarakat sangatlah krusial untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi semua orang.
Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh:
dr. Carissa R.V Pratiwi.
ANPROM/ID/QDE/0248 | Oct 2023
Referensi:
1Kementerian Kesehatan. 2017. Mengenal Herd Immunity Imunisasi. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20170425/2120608/mengenal-herd-immunity-imunisasi/ (Diakses pada 20 Agustus 2023).
2Kementerian Kesehatan. 2023. Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi Ini. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230205/3642353/atasi-dengue-kemenkes-kembangkan-dua-teknologi-ini/#:~:text=Berdasarkan%20data%20Kementerian%20Kesehatan%2C%20di,anak%20usia%200%2D14%20tahun (Diakses pada 20 Agustus 2023).
Add new comment