Kondisi Musim Kemarau dan Panas! Apakah Kasus Demam Berdarah Menurun dibanding Musim Hujan?
Moms dan Dads! Banyak orang mungkin mengira dengan datangnya musim kemarau, mulainya cuaca panas, dan berkurangnya hujan, maka risiko terkena demam berdarah juga akan menurun. Tapi apakah itu benar? Pelajari bagaimana musim kemarau mempengaruhi kasus demam berdarah dan apa yang dapat Moms dan Dads lakukan untuk menjaga orang yang Moms dan Dads cintai terlindungi dari gigitan nyamuk penyebab demam berdarah.
Musim kemarau : Benarkah nyamuknya lebih sedikit? 1
Moms dan Dads, Meski musim hujan sering dikaitkan dengan lonjakan kasus DBD, namun musim kemarau sebenarnya juga sama berbahayanya. Faktanya, banyak genangan air yang terbentuk saat musim hujan sehingga menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Namun nyamuk ini juga dapat berkembang biak pada musim kemarau, terutama di tempat yang tidak kita duga. Nyamuk penyebab demam berdarah hanya memerlukan sedikit air untuk berkembang biak. Tutup botol berisi air bersih sudah cukup untuk bertelur. Kini, saat musim kemarau, kita kerap menimbun air sebagai kebutuhan sehari-hari. Jika penampungan tidak ditutup atau dibersihkan secara rutin, maka dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Jangan anggap remeh risiko penyakit demam berdarah saat cuaca panas.
Nyamuk masih banyak! Dimana ia berkembang biak saat musim kemarau? 2
Moms dan Dads, saat musim kemarau, ada beberapa tempat di rumah yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk tanpa kamu sadari. Di bawah ini adalah beberapa contoh di mana Moms dan Dads perlu berhati-hati.
Lokasi penyimpanan air: Bak mandi, ember, menara, dan lain-lain digunakan untuk menyimpan air pada musim kemarau, yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Pot Bunga: Meskipun Moms dan Dads tidak menyiram tanaman sebanyak-banyaknya selama musim kemarau, air yang terkumpul di dasar pot dapat menjadi tempat yang baik bagi nyamuk untuk bertelur.
Barang bekas yang menampung air: Barang yang tertinggal di luar rumah, seperti kaleng, botol, dan ban bekas, juga dapat menampung sisa air hujan atau air dari penyiraman tanaman. Oleh karena itu, hendaknya Moms dan Dads hati-hati memeriksa dan membersihkan tempat-tempat tersebut agar nyamuk tidak sempat berkembang biak di lingkungan rumah.
Apakah kasus DBD menurun saat musim kemarau? 3
Moms dan Dads, banyak orang yang percaya bahwa kasus DBD menurun saat musim kemarau, padahal tidak selalu demikian ya. Para ahli mengatakan Aedes aegypti beradaptasi dengan baik pada berbagai musim, termasuk musim kemarau. Asalkan ada tempat untuk menyimpan air bersih, nyamuk bisa bertelur dan menyebarkan virus demam berdarah. Meski jumlah kasus DBD tidak sebanyak pada musim hujan, namun tetap terdapat risiko yang cukup besar. Oleh karena itu, kewaspadaan perlu dilakukan sepanjang tahun, bahkan saat musim kemarau.
Pada musim kemarau di bulan Maret hingga Agustus 2024, Indonesia mengalami peningkatan kasus demam berdarah yang signifikan. Menurut Kementerian Kesehatan, hingga 26 Maret 2024, terdapat 53.131 kasus DBD dan 404 kematian. Minggu berikutnya, situasinya semakin memburuk, dengan jumlah infeksi meningkat menjadi 60.296 dan jumlah kematian meningkat menjadi 455.
Hingga minggu ke-14 April 2024, jumlah kasus demam berdarah terus meningkat dengan 60.296 orang dan 455 kematian. Peningkatan ini mencerminkan tren peningkatan yang berkelanjutan selama beberapa minggu terakhir. Bahkan, pada 5 Mei 2024, jumlah penderita DBD meningkat signifikan hingga mencapai 91.269 jiwa dan angka kematian mencapai 641 jiwa. Peningkatan ini sangat mengkhawatirkan jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang hanya mencatat 28.579 infeksi dan 209 kematian.
Pada minggu ke-23 tahun 2024, jumlah kasus DBD mencapai 131.500 kasus, melebihi total kasus pada tahun 2023 yang hanya mencapai 115.000 kasus pada periode yang sama.
Jumlah kematian akibat demam berdarah mencapai 799 pada pertengahan Juni 2024, angka kematian akibat demam berdarah pada musim kemarau 2024 lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Tren ini berlanjut hingga minggu ke-27 tahun 2024, ketika Kementerian Kesehatan melaporkan total 154.082 kasus demam berdarah dan 916 kematian. Puncaknya, pada minggu ke-33 tahun 2024, jumlah kumulatif infeksi demam berdarah di Indonesia mencapai 181.079 jiwa dan jumlah kematian mencapai 1.079 jiwa, namun jumlah tersebut hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan total infeksi demam berdarah pada tahun 2023 (44.438 jiwa). Korban kematian tercatat 322 orang. Peningkatan drastis ini menyoroti pentingnya tindakan pencegahan yang lebih intensif untuk mengatasi ancaman demam berdarah, terutama pada musim kemarau panjang dan cuaca yang tidak menentu.
Cegah Demam Berdarah Saat Musim Kemarau dan Hujan dengan 3M Plus 4
Lalu bagaimana cara melindungi keluarga dari penyakit DBD di musim kemarau dan hujan? Moms dan Dads bisa tetap menggunakan 3M Plus sebagai upaya pencegahan yang efektif. Apa itu?
Menguras: Kosongkan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, dan ember air, secara rutin minimal seminggu sekali untuk menghilangkan peluang nyamuk bertelur.
Menutup: Tutup rapat wadah air yang tidak terpakai untuk mencegah nyamuk masuk dan bertelur.
Mendaur ulang: Mendaur ulang atau membuang barang-barang bekas yang mungkin mengandung air, seperti botol, kaleng, dan ban bekas, untuk menghindari berkembang biaknya nyamuk.
"Plus" berarti Moms dan Dads perlu melakukan tindakan tambahan untuk menghindari gigitan nyamuk, seperti: Diantaranya adalah penggunaan losion pengusir nyamuk, penggunaan kelambu saat tidur, dan pemasangan kelambu di jendela rumah. Dengan 3M Plus, Moms dan Dads bisa mengurangi jumlah nyamuk di lingkungan rumah.
Vaksinasi DBD sebagai perlindungan tambahan 5
Selain 3M Plus, Moms dan Dads juga dapat mempertimbangkan vaksinasi DBD sebagai perlindungan tambahan. Vaksin demam berdarah saat ini telah tersedia dan dapat diberikan kepada anak-anak hingga orang dewasa. Vaksinasi ini membantu mengurangi risiko tertular demam berdarah dan mengurangi keparahan gejala jika terinfeksi. Penting untuk diingat bahwa vaksinasi bukanlah pengganti upaya preventif seperti 3M Plus, namun dapat menjadi upaya perlindungan tambahan, terutama bagi Moms dan Dads yang tinggal di daerah dengan jumlah kasus DBD yang tinggi.
Hati-hati saat musim hujan dan kemarau Moms dan Dads, resiko terkena demam berdarah ada sepanjang tahun, baik saat musim hujan maupun kemarau. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada dan melakukan tindakan pencegahan setiap hari. Nyamuk penyebab demam berdarah bisa berkembang biak selama ada air bersih di dekatnya, jadi jangan lengah meski cuaca panas. Ajak keluarga dan tetangga Moms dan Dads untuk turut menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan 3M Plus secara rutin. Semakin banyak masyarakat yang khawatir, semakin rendah pula risiko penularan demam berdarah ke orang di sekitarnya.
Lindungi keluarga dari DBD di musim kemarau Moms dan Dads, meski musim kemarau cenderung kering, nyamuk penyebab demam berdarah berkembang biak di penampungan tanpa kita sadari Oleh karena itu, penting untuk menggunakan 3M Plus sepanjang tahun, bahkan pada musim kemarau. Jangan lupa untuk mempertimbangkan vaksinasi demam berdarah untuk perlindungan tambahan bagi keluarga Moms dan Dads. Dengan menerapkan tindakan pencegahan ini, Moms dan Dads dapat melindungi orang yang dicintainya dari ancaman penyakit demam berdarah kapanpun dan dimanapun. Jadi, mari kita bekerja sama untuk melindungi kesehatan keluarga Moms dan Dads dan menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas nyamuk.
Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh:
dr. Carissa R.V Pratiwi.
C-ANPROM/ID/QDE/0655|Oct 2024
Referensi:
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Strategi Nasional Penanggulangan DBD di Indonesia 2021–2025. Kementerian Kesehatan RI. Tersedia di: https://www.kemkes.go.id/app_asset/file_content_download/1666147092634f6314972304.79956682.pdf. Diakses pada 23 September 2024.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Cuaca Panas Bikin Ribuan Nyamuk DBD Mengganas, Simak Cara Mengatasinya. Kementerian Kesehatan RI. Tersedia di: https://upk.kemkes.go.id/new/cuaca-panas-bikin-ribuan-nyamuk-bdb-mengganas-simak-cara-mengatasinya. Diakses pada 23 September 2024.
- - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Penyakit Tak Libur Saat Libur Lebaran: Waspadai Demam Berdarah dan HFMD. Sehat Negeriku. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240409/2345270/penyakit-tak-libur-saat-libur-lebaran-waspadai-demam-berdarah-dan-hfmd/. Diakses pada 24 September 2024.
- iNews. (2024). Kasus DBD Mei 2024 Naik, Kemenkes Ingatkan untuk Waspada Demam Berdarah di Musim Kemarau. iNews.id. Tersedia di: https://www.inews.id/lifestyle/health/kasus-dbd-mei-2024-naik-kemenkes-ingatkan-untuk-waspada-demam-berdarah-di-musim-kemarau. Diakses pada 24 September 2024.
- Radio Republik Indonesia. (2024). Kematian DBD Tembus Ratusan Jiwa Sepanjang Juni 2024. RRI. Tersedia di: https://www.rri.co.id/nasional/781815/kematian-dbd-tembus-ratusan-jiwa-sepanjang-juni-2024#:~:text=KBRN%2C%20Jakarta%3A%20Kasus%20kematian%20akibat,akan%20meningkat%20dibanding%20tahun%202023. Diakses pada 24 September 2024.
- SINDOnews. (2024). Kasus DBD Anak Melonjak, Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk Diluncurkan di Bandung. SINDOnews. Tersedia di: https://daerah.sindonews.com/read/1418723/701/kasus-dbd-anak-melonjak-gerakan-indonesia-berantas-nyamuk-diluncurkan-di-bandung-1721365649. Diakses pada 24 September 2024.
- Kontan. (2024). Kasus DBD di 2024 Kalahkan 2023, Perlu Upaya Bersama Pemerintah, Pemda, dan Swasta. Kontan. Tersedia di: https://nasional.kontan.co.id/news/kasus-dbd-di-2024-kalahkan-2023-perlu-upaya-bersama-pemerintah-pemda-dan-swasta. Diakses pada 24 September 2024.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberantasan-sarang-nyamuk-dengan-3m-plus. Diakses pada 20 Agustus 2024.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023, 5 Februari). Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi Ini. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230205/3642353/atasi-dengue-kemenkes-kembangkan-dua-teknologi-ini/. Diakses pada 20 Agustus 2024.
Add new comment