Anak-Anak dan Orang Dewasa: Siapa yang Paling Rentan Terinfeksi Demam Berdarah Ya?
Demam berdarah merupakan penyakit yang dapat menjangkit siapapun, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, apakah ada perbedaan dalam tingkat kerentanan terhadap infeksi demam berdarah antara kedua kelompok ini ya Moms dan Dads? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apakah anak-anak atau orang dewasa lebih rentan terinfeksi demam berdarah dan faktor-faktor apa yang berperan dalam hal ini.
Berdasarkan data Kemenkes, kasus demam berdarah di Indonesia pada tahun 2022 menunjukkan angka kejadian lebih tinggi pada kelompok dewasa sedangkan angka kematian lebih tinggi pada kelompok anak-anak.
Anak-anak dan orang dewasa memiliki risiko yang sama untuk terinfeksi demam berdarah. Namun, terdapat perbedaan dalam manifestasi dan keparahan penyakit antara kedua kelompok ini. Anak-anak cenderung mengalami gejala yang lebih parah daripada orang dewasa. Mereka dapat mengalami demam tinggi, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual, muntah, dan bahkan komplikasi serius seperti sindrom syok dengue.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada tahun 2022 tercatat sebanyak 131.265 kasus demam berdarah, di mana sekitar 40% kasus tersebut dialami oleh anak-anak usia 0-14 tahun. Lebih lanjut, terdapat 1.135 kasus kematian, dengan 73% di antaranya terjadi pada anak-anak usia 0-14 tahun.
Selain itu, faktor-faktor lingkungan juga berperan penting dalam tingkat kerentanan terhadap demam berdarah. Nyamuk Aedes aegypti yang bertindak sebagai vektor penular utama penyakit ini dapat menyerang anak-anak karena aktivitas mereka yang sering di luar rumah dan kurangnya kesadaran dalam langkah-langkah pencegahan.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa orang dewasa juga dapat terinfeksi demam berdarah dan mengalami gejala yang parah. Faktor risiko yang berperan dalam hal ini termasuk infeksi berulang, kondisi kesehatan yang melemahkan sistem imun, dan kebiasaan yang buruk dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Pencegahan Demam Berdarah Anak-anak dan Dewasa
Dalam penanganan demam berdarah pada anak dan orang dewasa, perlu diingat bahwa tidak ada pengobatan khusus (anti virus) yang tersedia. Untuk meredakan gejala demam dan nyeri, dokter mungkin meresepkan obat yang tepat. Penting untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik dengan banyak minum air putih.
Namun, dalam kasus demam berdarah yang parah, perawatan medis oleh ahli medis sangat diperlukan untuk memperbaiki kondisi dan mencegah komplikasi berbahaya. Perawatan medis ini telah terbukti dapat mengurangi angka kematian hingga kurang dari 1 persen dari sebelumnya lebih dari 20 persen.
Seringkali, demam berdarah dianggap sepele karena gejalanya mirip dengan flu biasa. Namun, penting untuk menyadari bahwa dampak yang ditimbulkan oleh demam berdarah tanpa penanganan yang tepat dapat sangat berbahaya. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala demam berdarah sehingga penanganan dapat dilakukan dengan segera.
Jika seseorang mengalami gejala awal demam berdarah, penting untuk segera mendapatkan perawatan medis dengan mengunjungi dokter.
Untuk melindungi diri dari infeksi demam berdarah, baik anak-anak maupun orang dewasa perlu melakukan tindakan pencegahan yang efektif. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menggunakan pendekatan 3M Plus seperti menghilangkan tempat-tempat perindukan nyamuk, menggunakan penghalang fisik seperti kelambu tidur, mengenakan pakaian pelindung, dan menggunakan repellent nyamuk dapat membantu mengurangi risiko terkena infeksi demam berdarah.
Sebagai pelengkap 3M Plus, kita juga dapat mencegah demam berdarah dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi.
Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi.
Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis.
C-ANPROM/ID/QDE/0132 | Aug 2023
Referensi:
- Promkes Kemkes. (2019). Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus. Tersedia di: https://promkes.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus (diakses pada 20 Oktober 2022).
- Yankes.Kemkes. (2021). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Infeksi Dengue Anak dan Remaja. Tersedia di: https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1660187378_126303.pdf (diakses pada 11 Juni 2023).
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sehat Negeriku. (2023). Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi Ini. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230205/3642353/atasi-dengue-kemenkes-kembangkan-dua-teknologi-ini/#:~:text=Berdasarkan%20data%20Kementerian%20Kesehatan%2C%20di,anak%20usia%200%2D14%20tahun (diakses pada 26 April 2023).
- Halodoc. (2023). 6 Gejala DBD yang Tak Boleh Diabaikan. Tersedia di: https://www.halodoc.com/artikel/6-gejala-dbd-yang-tak-boleh-diabaikan (diakses pada 28 Juli 2023).
Add new comment