Skip to main content
PREVENT DENGUE INFECTION

Tips Persiapan Vaksinasi Demam Berdarah bagi Orang Dewasa

PREVENT DENGUE INFECTION

Memasuki musim hujan, Moms dan Dads mungkin sudah banyak mendengar kabar mengenai peningkatan penyakit demam berdarah di berbagai daerah. Jadi, agar gak menjadi korban, ada satu langkah yang perlu kita pertimbangkan untuk melengkapi 3M Plus! Yaitu vaksinasi demam berdarah! Namun setelah konsultasi ke dokter dan ingin menyiapkan diri untuk melakukan vaksinasi, sebaiknya Moms dan Dads terlebih dahulu mengetahui persiapannya. Yuk diskusi bareng!!

 Mengapa saya harus mendapatkan vaksinasi demam berdarah?1

Sebelum kita membahas tentang persiapan, mari kita bahas terlebih dahulu mengapa vaksinasi demam berdarah sangat penting, terutama bagi orang dewasa. Moms dan Dads, virus demam berdarah itu berbahaya. Selain menyebabkan demam biasa, hal ini juga dapat menimbulkan komplikasi serius mulai dari pendarahan hingga syok demam berdarah. Meskipun banyak orang yang beranggapan bahwa hanya anak-anak yang terkena demam berdarah, kenyataannya orang dewasa juga gak terlindungi dari risiko tersebut.

Faktanya, jika Moms dan Dads sering beraktivitas atau bekerja di luar rumah, kemungkinan besar akan bertemu dengan nyamuk yang mengganggu. Vaksinasi memberikan perlindungan tambahan bagi Moms dan Dads terhadap serangan Aedes aegypti.

Langkah 1: Periksa kesehatan Moms dan Dads! Langkah pertama sebelum melakukan vaksinasi adalah memastikan kondisi fisik prima. Jika ingin mendapatkan vaksinasi, jangan biarkan tubuh gak sehat ya! Saat sedang sakit sebaiknya tunda dulu penjadwalan vaksinasi. Vaksin akan lebih efektif jika tubuh Moms dan Dads sehat. Konsultasikan ke dokter sebelum melakukan vaksinasi, sebaiknya Moms dan Dads berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter apalagi jika Moms dan Dads pernah menderita alergi atau penyakit tertentu di masa lalu. Dokter akan memberi lampu hijau dan memberikan saran terbaik kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan vaksinasi.

Langkah 2: Persiapkan mental dan jadwal vaksinasi, beberapa Moms dan Dads mungkin sedikit khawatir tentang jarum suntik. Jangan khawatir ya! Ini sepenuhnya normal. Namun pertimbangkan manfaat jangka panjangnya. Selain itu, pastikan jadwal vaksinasi gak bertentangan dengan aktivitas penting lainnya.  

Langkah 3: Hidup sehat dan istirahat, pastikan mengonsumsi makanan bergizi dan banyak istirahat beberapa hari sebelum vaksinasi. Tubuh yang bugar dan sehat membantu proses perkembangan kekebalan tubuh agar bekerja lebih maksimal setelah vaksinasi.

  Tips Makan Sehat: 2

  • Tingkatkan Protein: Daging, tahu, tempe, dan telur membantu tubuh meregenerasi sel dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
  • Makan buah dan sayur: Vitamin C dari jeruk dan sayuran hijau membuat Moms dan Dads lebih sehat.
  • Minum air secukupnya: Jangan sampai dehidrasi ya?
  • Tidur yang cukup adalah kunci untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.

 

Langkah 4: Ketahui apa saja efek samping yang mungkin terjadi setelah menerima vaksin, Moms dan Dads mungkin akan mengalami efek samping, jangan panik dulu! Hal ini normal  Tetapi pada umumnya ringan dan berlangsung 1-2 hari.  Apa  yang Moms dan Dads rasakan? Nyeri pada bekas suntikan, hal ini sangat umum terjadi. Cukup kompres dengan air dingin dan rasa sakitnya akan langsung hilang. Beberapa orang mungkin mengalami demam ringan setelah menerima vaksin. Ini tandanya tubuh Moms dan Dads sedang berusaha membangun kekebalan terhadap virus demam berdarah. Minum banyak air  dan istirahat dapat membantu meringankan gejala. Jangan khawatir,  kondisi ini biasanya akan hilang dalam waktu singkat. Jika efek samping terus berlanjut atau sangat mengganggu, temui dokter Moms dan Dads kembali.

Langkah 5: Dapatkan vaksinasi di tempat terpercaya, Moms dan Dads, penting sekali untuk melakukan vaksinasi di tempat yang resmi terakreditasi dan terpercaya. Jangan memilih klinik hanya karena harganya yang murah. Pastikan lokasi vaksinasi memiliki peralatan yang sesuai dan staf medis profesional.

Langkah 6: Jangan lupa vaksinasi lengkap. Vaksinasi demam berdarah yang tidak sesuai dosis yang dianjurkan, akan mengurangi efektivitas perlindungan dari vaksinasi. Dosis yang lengkap diperlukan untuk memastikan perlindungan optimal. Jadi, catat jadwal updatenya agar Moms dan Dads gak ketinggalan.

Langkah 7: Tetap laksanakan 3M Plus, hanya karena Moms dan Dads sudah divaksin bukan berarti bisa tenang. Perlu diketahui bahwa vaksinasi merupakan tindakan pencegahan tambahan dan gak menggantikan tindakan pencegahan lainnya. Biarkan 3M Plus tetap berjalan: Menguras penampungan air, menutup wadah air. Mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat  berkembang biaknya nyamuk. “Plus” adalah pencegahan gigitan dan perkembangbiakan nyamuk dengan penggunaan losion pengusir nyamuk atau pemasangan kelambu.3

Moms dan Dads, mudah kan? Silakan konsultasi tentang vaksinasi demi kesehatan diri dan orang yang dicintai. Tetap aman dan sehat, mari kita lawan demam berdarah bersama-sama!

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh: 

dr. Carissa R.V Pratiwi.

C-ANPROM/ID/QDE/0734 | Dec 2024


 

Referensi:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023, 5 Februari). Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi Ini. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230205/3642353/atasi-dengue-kemenkes-kembangkan-dua-teknologi-ini/. Diakses pada 20 Agustus 2024.
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024, 5 Juni). Bahan Alam untuk Pasien. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240605/0445679/bahan-alam-untuk-pasien/#:~

=Makan%20dan%20minumlah%20apa%20pun,pala%20wegio%20dan%20daun%20sambiloto. Diakses pada 13 November 2024.

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberantasan-sarang-nyamuk-dengan-3m-plus. Diakses pada 20 Agustus 2024.

Add new comment

One file only.
100 MB limit.
Allowed types: png gif jpg jpeg.
Tanya dokter