Skip to main content
PREVENT DENGUE INFECTION

Sinergi Cegah DBD di Langkah Bersama Cegah DBD Medan untuk Indonesia Bebas Kematian Akibat Demam Berdarah 2030

PREVENT DENGUE INFECTION

Apa kabar Moms dan Dads semua? Sudah tahu kan kalau Langkah Bersama Cegah DBD merupakan bagian dari kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD yang bertujuan untuk memperkuat peran aktif masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian demam berdarah di Indonesia. Kampanye ini pertama kali diluncurkan pada tanggal 5 November 2023 di Jakarta dengan jumlah peserta lebih dari 5.000 orang dan masuk dalam catatan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai kegiatan edukasi masyarakat yang paling banyak mengumpulkan kontribusi yaitu dari masyarakat untuk memecahkan rekor dengan 2.500 tanda tangan.

Kegiatan serupa juga  diadakan di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, dengan peserta aktif lebih dari 3.000 orang, dan di Surabaya, Provinsi Jawa Timur, diikuti lebih dari 6.000 orang. Kali ini rangkaian kegiatan bersama pencegahan DBD di Kota Medan diawali dengan kegiatan Langkah Bersama Cegah DBD di Sekolah SDS Model Al Azhar Medan pada tanggal 23 November 2024  dan dilanjutkan pada tanggal 29 November hingga Desember 2024. Puncaknya dilakukan di Deli Park Mall. Selain Indra Jegel, selebriti lain seperti Boy William, Ringgo Agus Rahman, dan Sabai Dieter juga turut serta dalam kegiatan ini.

Situasi Demam Berdarah di Indonesia & Langkah Bersama Cegah DBD Medan


Situasi Demam Berdarah di Indonesia & Langkah Bersama Cegah DBD Medan

Risiko penyakit demam berdarah meningkat seiring dengan mulainya musim hujan lho Moms dan Dads. Curah hujan yang tinggi mendorong munculnya nyamuk dan perkembangbiakan virus. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, hingga minggu ke-46 tahun 2024, terdapat 218.356 kasus infeksi demam berdarah di Indonesia dan 1.259 kematian. Provinsi Sumatera Utara menduduki peringkat 10 besar kasus terbanyak dengan 7.761 kasus dan 52 kematian.1

 

Menyikapi situasi tersebut, PT Takeda Innovative Medicine bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan pemangku kepentingan menyelenggarakan acara “Langkah Bersama Cegah DBD” di Medan pada tanggal 29 November hingga 1 Desember 2024.

 

Dr. Ina Agustina Isturini, MKM., Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes RI, mengapresiasi komitmen PT Takeda Innovative Medicines dalam penanggulangan demam berdarah di Indonesia. “Demam berdarah masih menjadi tantangan besar. Tujuan WHO untuk mencapai nol kematian akibat demam berdarah pada tahun 2030 memerlukan sinergi yang kuat. Strategi Nasional Penanganan Dengue 2021-2025 telah disusun, namun keberhasilannya memerlukan partisipasi aktif masyarakat, antara lain seperti penerapan Vaksinasi 3M Plus. “Menjelang musim hujan, kami berharap upaya bersama ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, semakin waspada dan berperan aktif dalam pemberantasan penyakit demam berdarah,” ujarnya.3

 

H. Muhammad Faisal Hasrimy, AP, M.AP., Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Menyoroti tingginya perkara dengue pada wilayahnya. “Memasuki musim hujan, risiko penularan dengue semakin tinggi signifikan. Hingga 28 November 2024, tercatat 7.994 perkara menggunakan 52 kematian, naik 100% dibandingkan 2023.Kasus tertinggi terjadi pada Kab.Karo, Kota Medan, Kab.Deli Serdang, & Kab.Nias Selatan,” ujarnya. 

Faisal mengungkapkan bahwa koordinasi bersama Kemenkes RI terus dilakukan untuk memastikan taktik pencegahan berjalan efektif. Ia pula menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, & warga . 

“Penerapan 3M Plus, misalnya menguras, menutup, mendaur ulang, & langkah tambahan misalnya penggunaan kelambu, obat nyamuk, dan vaksinasi, merupakan kunci. Kesadaran warga  buat memulai pencegahan berdasarkan diri sendiri & lingkungan sangat diperlukan,” imbuhnya.2

dr. Dewi Sari, SpA, Spesialis Anak, juga menekankan pentingnya upaya pencegahan demam berdarah untuk melindungi masyarakat tanpa kecuali. Demam berdarah bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang lokasi, usia, atau gaya hidup.

“Data menunjukkan, dalam tiga tahun terakhir, kasus terbanyak terjadi pada kelompok usia kerja (15-44 tahun) kelompok usia 5 sampai 14 tahun mempunyai risiko kematian tertinggi akibat demam berdarah,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan, demam berdarah bisa terjadi lebih dari satu kali. “Infeksi demam berdarah tidak memberikan kekebalan karena ada empat serotipe virus. “Orang yang terinfeksi satu serotipe bisa saja tertular serotipe lain, dan  infeksi berikutnya biasanya membawa risiko yang lebih serius,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk segera mengambil tindakan pencegahan, termasuk menerapkan 3M Plus dan mempertimbangkan vaksinasi, untuk membangun perlindungan yang lebih kuat terhadap demam berdarah.


Pentingngnya kerjasama memerangi dengue

Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Menekankan pentingnya kerja sama pada memerangi dengue & mengungkapkan keprihatinannya terhadap efek yang disebabkan sang penyakit ini.

“Dengue menyebabkan beban yang besar, baik bagi pasien, keluarga mereka, juga negara. Setiap jiwa yang menjadi korban merupakan sebuah peristiwa yang seharusnya bisa dicegah, & setiap perkara merupakan pengingat bahwa kita wajib  berbuat lebih banyak. Langkah Bersama Cegah DBD merupakan sebuah panggilan bagi kita seluruh untuk bertanggung jawab, proaktif, & bersama memerangi dengue,” ujarnya.

Andreas percaya bahwa menggunakan sinergi baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, kementerian kesehatan, sekolah, & semua pemangku kepentingan lainnya, akan bisa menciptakan disparitas nyata.

“Bersama, kita mempunyai kekuatan untuk memerangi dengue, namun kita wajib  bertindak sekarang. Ini memberikan kesadaran, mengedukasi diri sendiri & orang lain, dan memperkuat upaya pengendalian nyamuk melalui langkah 3M Plus.

Selain itu, masyarakat juga perlu mempertimbangkan metode pencegahan yang inovatif yang sudah direkomendasikan pakar medis  untuk anak-anak juga orang dewasa,” jelasnya.

“Di Takeda, kami berkomitmen untuk menjadi mitra jangka panjang dalam memerangi demam berdarah. Hal ini juga mencakup kolaborasi aktif dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengembangkan pendekatan yang komprehensif. Mari kita mengambil tindakan bersama untuk memastikan bahwa tindakan kita hari ini menciptakan hari esok yang lebih aman dari demam berdarah dan lebih sehat bagi semua orang di Medan dan Indonesia,” tutup Andreas.

 

Pada kesempatan yang sama, salah satu Narasumber, Indra Jegel, komika dan bintang film ternama juga menjadi salah satu narasumber di acara ini. Jegel menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak Demam Berdarah Dengue (DBD) terhadap pasien dan keluarga. menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak Demam Berdarah Dengue (DBD) terhadap pasien dan keluarga.

 

“Sebagai seseorang yang sudah berkeluarga, saya memahami bahwa demam berdarah tidak hanya berdampak pada kesehatan pasiennya saja, namun juga dampak fisik, mental, dan ekonomi yang ditimbulkan oleh demam berdarah terhadap keluarganya. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, dan tidak ada seorangpun yang ingin orang yang dicintainya menderita demam berdarah. Apalagi di musim hujan seperti sekarang, kita perlu lebih berhati-hati lagi. Kita perlu mengambil tindakan pencegahan sekarang  untuk melindungi diri kita sendiri dan keluarga kita, tidak peduli seberapa kecilnya. Mulai dari penerapan 3M Plus hingga menjaga kebersihan lingkungan dan memanfaatkan inovasi pencegahan yang ada.

Setiap tindakan yang kita lakukan hari ini merupakan investasi bagi kesehatan masa depan keluarga kita, jadi tidak ada langkah yang terlalu kecil.

 

Mari kita bersama-sama berperan aktif dalam mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengan menerapkan langkah 3M Plus, menjaga kebersihan lingkungan, dan melengkapi pencegahan tambahan dengan berkonsultasi ke dokter untuk informasi seputar vaksinasi. Setiap langkah kecil yang kita ambil sangat berarti bagi kesehatan kita dan orang-orang terdekat kita. Tetap jaga kesehatan dan #Ayo3MPlusVaksinDBD!


 

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh: 

dr. Carissa R.V Pratiwi

C-ANPROM/ID/QDE/0758 | Jan 2025

Referensi:

 

  1. Kementerian Kesehatan RI. Update Data Dengue, slide 5-6. 22 November 2024. 
  2. BMKG. (2024). Prakiraan Musim: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Masuki Musim Hujan. Tersedia di: https://www.bmkg.go.id/iklim/prakiraan-musim.bmkg#:~:text=Analisis%20Iklim. Diakses pada 25 November 2024.

WHO. (2024). Dengue Bulletin: Volume 29, Page 41. Tersedia di: https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/164135/dbv29p41.pdf. Diakses pada 22 November 2024.

Add new comment

One file only.
100 MB limit.
Allowed types: png gif jpg jpeg.
Tanya dokter