Peringatan WHO: Ancaman Demam Berdarah Masih Tinggi di Seluruh Dunia
Tahukah Moms dan Dads, demam berdarah dengue (DBD) terus menjadi ancaman kesehatan global, dengan jumlah kasus yang meningkat secara signifikan di berbagai negara tropis dan subtropis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini memperingatkan tingginya ancaman penyakit tersebut, yang dipengaruhi oleh faktor iklim, pola pergerakan manusia, dan lemahnya pengendalian nyamuk, vektor virus.
Peningkatan jumlah infeksi demam berdarah di setiap negara
Menurut laporan WHO, jumlah infeksi demam berdarah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan lebih dari 100 negara melaporkan kasus tersebut. Pada tahun 2024 hingga April, lebih dari 7,6 juta kasus demam berdarah telah dilaporkan ke WHO, termasuk 3,4 juta kasus terkonfirmasi, lebih dari 16.000 kasus berat, dan lebih dari 3.000 kematian di seluruh dunia terkait demam berdarah. 1 Selain itu, beberapa negara yang sebelumnya tidak terdampak kini mengalami peningkatan jumlah infeksi yang signifikan. Wilayah dengan jumlah infeksi tertinggi adalah Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika sebanyak. Di Indonesia misalnya, jumlah kasus demam berdarah terus meningkat, bahkan beberapa provinsi mengalami lonjakan yang cukup tajam setiap tahunnya, terutama pada musim hujan.
Penyebab Peningkatan Kasus
- Perubahan Iklim
Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus demam berdarah adalah perubahan iklim. Musim hujan yang lebih lama dan intens, suhu tinggi, dan curah hujan yang tidak menentu menciptakan kondisi ideal bagi berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus demam berdarah. Kondisi ini menyebabkan bertambahnya tempat berkembang biak nyamuk dan meningkatkan penularan virus.
- Mobilitas Manusia
Meningkatnya mobilitas manusia juga berdampak pada penyebaran virus dengue. Meningkatnya perjalanan internasional dan domestik memudahkan nyamuk dan jentik nyamuk menyebar ke daerah yang sebelumnya tidak terkena dampak. Oleh karena itu, wabah yang terjadi di suatu wilayah dapat dengan cepat menyebar ke wilayah lain.
- Keterbatasan Pengendalian Nyamuk
Upaya pengendalian nyamuk melalui pemberantasan sarang nyamuk terus menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesarnya adalah resistensi nyamuk terhadap insektisida tertentu, yang mengurangi efektivitas metode pengendalian dengan cara tradisional.
Dampak Demam Berdarah
Demam berdarah tidak hanya menimbulkan beban kesehatan yang besar, namun juga menimbulkan dampak sosial dan ekonomi. Pasien yang terinfeksi demam berdarah seringkali memerlukan perawatan intensif, sehingga dapat membebani sistem kesehatan, terutama di negara-negara dengan infrastruktur kesehatan yang terbatas. Selain itu, keluarga pasien menghadapi biaya pengobatan yang tinggi dan banyak yang mengambil cuti kerja karena sakit, sehingga berdampak pada produktivitas ekonomi.
Upaya WHO dan Pemerintah untuk Mengatasi Ancaman 2
WHO terus mengimbau pemerintah di seluruh dunia, terutama dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penerapan 3M Plus (langkah-langkah seperti menguras tempat penampungan air, menutup, mendaur ulang barang bekas, dan mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk terus memerlukan upaya yang lebih kuat).
Selain itu, WHO mendukung pengembangan dan pemberian vaksin demam berdarah sebagai bagian dari pendekatan pencegahan yang lebih luas. Vaksin demam berdarah telah diperkenalkan di beberapa negara dan ditujukan untuk mengurangi jumlah infeksi dan kematian akibat demam berdarah. 3
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
- Penerapan 3M Plus. Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang bekas yang mungkin menjadi sarang nyamuk.
- Perlindungan dari nyamuk dengan penggunaan kelambu, pakaian panjang, dan obat nyamuk dapat membantu mengurangi risiko gigitan nyamuk.
- Moms dan Dads juga bisa mencegah nyamuk masuk ke rumah dengan memasang kasa di sekitar lubang ventilasi dan jendela rumah Moms dan Dads.
- Konsultasi tentang vaksinasi DBD. Meskipun vaksin demam berdarah belum sepenuhnya tersedia di semua negara, namun vaksin ini sudah tersedia di Indonesia dan dapat menjadi cara yang efektif untuk mencegah penyakit tersebut. Vaksin ini telah diuji dan dapat melindungi diri dari infeksi demam berdarah.
Demam berdarah dengue masih menjadi ancaman kesehatan global yang serius. Peringatan WHO tersebut menekankan pentingnya kerja sama internasional, kesadaran masyarakat, dan upaya pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus ini Moms dan Dads. Dengan tindakan pencegahan yang tepat, seperti penerapan 3M Plus dan vaksinasi, kita dapat mengurangi dampak penyakit ini dan melindungi diri kita sendiri serta komunitas kita dari ancaman demam berdarah yang mematikan.
Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh:
dr. Carissa R.V Pratiwi
C-ANPROM/ID/QDE/0758 | Jan 2025
Referensi:
- World Health Organization (WHO). (2024). Disease Outbreak News: Dengue Cases Surge Globally. Tersedia di: https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2024-DON518. Diakses pada 9 Desember 2024.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberantasan-sarang-nyamuk-dengan-3m-plus. Diakses pada 20 Agustus 2024.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023, 5 Februari). Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi Ini. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230205/3642353/atasi-dengue-kemenkes-kembangkan-dua-teknologi-ini/. Diakses pada 20 Agustus 2024.
Add new comment