Pengalaman Ibu Sarah Saat Suami Terkena Demam Berdarah
Pada saat itu suami saya mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan penyakit demam berdarah. Seperti yang kita ketahui bahwa demam berdarah adalah penyakit yang mudah menular dan berasal dari gigitan nyamuk aides aigepty. Juga disebabkan oleh empat virus dengue yang bahaya.
Bagaimana Pengalaman Ibu Sarah Saat Suami Terkena Demam Berdarah?
- Mengetahui Penyebab
Penyebab dan faktor risiko demam berdarah yakni kedua nyamuk penyebab biasanya telah menginfeksi seseorang dari pagi sampai sore hari menjelang petang. Penularan ini terjadi ketika nyamuk menggigit dan menghisap seseorang yang telah terinfeksi virus dan menggigit orang lain.
Suami saya terkena demam berdarah sepertinya karena dia menginap di tempat yang dekat dengan kebun selama berhari-hari dan tidak pulang. Hal ini karena kondisi kebun yang kotor dan dia ingin membersihkannya, karena kebun tidak terawat selama berbulan-bulan maka kebun tersebut menjadi sarang nyamuk.
Hal ini menjadi salah satu penyebab sebab yang disakiti yang berada di kebun tersebut berperan sebagai medium pembawa atau carrier. Terlebih demam berdarah dipicu oleh faktor risiko tertentu yakni orang yang pernah mengalami infeksi virus demam berdarah sebelumnya.
Suami saya ini pernah mengalami virus demam berdarah yang mengakibatkan dia dirawat di rumah sakit selama berhari-hari. Kebetulan sewaktu pergi ke kebun dia masih belum sarapan mungkin karena itu pula kekebalan tubuh yang ada di dalamnya menjadi lemah.
- Gejala Demam Berdarah
Saya menemukan gejala demam berdarah yang dialami sendiri oleh suami saya yakni dengan gejala bersifat ringan. Gejala ini berlangsung selama 10 hari biasanya namun juga dapat muncul 4 sampai 7 hari sejak gigitan. Ini adalah salah satu gejala yang harus diwaspadai.
Suami saya menderita demam berdarah awalnya hanya terkena penyakit flu biasa. Demam yang diderita sangat tinggi hingga pada awalnya saya mengira itu penyakit tipes. Namun tak hanya itu saja sebab kepalanya juga mengalami nyeri hebat demikian pada anggota tubuh lain.
Suami juga mengalami penurunan nafsu makan, yang mana saya akali dengan memasukkan sedikit demi sedikit makanan agar dia mempunyai tenaga. Tak hanya itu saja, saya juga melihat dia mual dan muntah dan ruam kemerahan yang ada di wajah.
Karena saya bukan tenaga kesehatan jadi ketika gejala tersebut mulai parah dan tidak bisa ditangani oleh resep rumahan. Saya memutuskan untuk membawanya ke dokter, dan pada saat itu dokter melakukan pemeriksaan fisik serta wawancara medis yang diikuti pemeriksaan penunjang.
Dokter tersebut mengambil sampel darah suami saya dan memeriksakan sampel darah tersebut ke laboratorium. Ditemukan kasus bahwa suami saya menderita demam berdarah yang ternyata bukan tipes. Dokter mengatakan bahwa terdapat komplikasi pada demam berdarah itu.
Pertolongan pertama yang saya lakukan adalah dengan memberi suami saya makan dan memberi obat pereda panas serta mengkompresnya. Penyakit yang membahayakan tersebut dapat terjadi apabila terlambat untuk ditangani, begitu ujar dokter yang memeriksa suami saya.
Gejala penyakit tersebut diantaranya kulit yang basah dan terasa dingin, denyut nadi melemah, tanda perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta tekanan darah yang sangat menurun. Komplikasi ini memang harus diwaspadai karena seringkali dialami karena telat dibawa ke pelayanan kesehatan.
Pengobatan demam berdarah yang bisa dilakukan secara pribadi adalah dengan mencukupi waktu istirahat, mencegah dehidrasi dengan banyak minum air putih serta mengkonsumsi obat penurun panas yang relatif aman. Itulah pengalaman saya saat suami terkena DBD.
Add new comment