Kasus demam berdarah kerap meningkat di Indonesia pada masa peralihan ke musim hujan. Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai siklus pelana kuda yang terjadi pada penderita DBD. Tapi apa sebenarnya maksud dari siklus ini ya Moms dan Dads? Simak artikel ini untuk mengetahuinya!
Siklus pelana kuda mengacu pada tiga tahap demam yang berfluktuasi pada pasien yang terinfeksi virus dengue. Tahapan tersebut terdiri dari tahap hipertermia, tahap krisis, dan tahap penyembuhan.
Pertama, masa hipertermi terjadi pada 2 hingga 3 hari pertama setelah masa inkubasi virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Pada tahap ini, pasien mengalami demam tinggi sebesar 39 hingga 41 derajat Celcius, yang sulit dikendalikan dengan obat penurun demam pada umumnya.
Kedua, masa kritis terjadi sekitar hari ke 4 sampai ke 5 setelah masa inkubasi virus. Pada tahap ini, demam tiba-tiba turun hingga sekitar 30 derajat dan menyerupai keadaan sembuh. Namun, tahap ini juga merupakan saat dimana risiko komplikasi serius akibat demam berdarah paling tinggi, seperti bintik merah pada kulit (ruam) dan kemungkinan gangguan metabolisme. Kondisi ini memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
Ketiga, fase penyembuhan terjadi 6 hingga 7 hari setelah masa inkubasi. Tahap ini ditandai dengan kambuhnya demam tinggi sebagai respon tubuh terhadap proses penyembuhan. Pada tahap ini, denyut nadi membaik, pendarahan berhenti, dan fungsi tubuh lainnya mulai pulih. Selain itu, ruam merah pada kulit juga akan mulai hilang. Masyarakat diimbau tetap waspada jika demam berlangsung selama 2-3 hari, apalagi jika disertai munculnya bintik merah pada kulit.1
Jangan Panik, Ini yang Harus dilakukan Saat Menemukan Ciri Demam Berdarah pada Seseorang! 2
Dengan edukasi dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat bekerja sama untuk melindungi diri kita sendiri dan keluarga kita dari ancaman demam berdarah dan mengurangi penyebaran penyakit ini di masyarakat luas. Mengetahui dan memahami siklus pelana pada kuda yang menderita demam berdarah merupakan langkah awal yang penting untuk mengobati penyakit ini secara efektif dan mencegah penyebarannya.
Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh:
dr. Carissa R.V Pratiwi.
C-ANPROM/ID/QDE/0591 |Aug 2024
Referensi:
Takeda merupakan perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada pasien, berbasis nilai, dan digerakkan oleh penelitian & pengembangan dengan komitmen untuk mewujudkan kesehatan lebih baik dan masa depan lebih cerah kepada masyarakat di seluruh dunia. Semangat dan upaya kami dalam pengobatan yang berpotensi mengubah kehidupan bagi pasien mengakar kuat selama lebih dari 230 tahun sejarah kami di Jepang.
© Copyright 2023 PT Takeda Innovative Medicines.
Takeda and the Takeda Logo are registered trademarks of PT Takeda Innovative Medicines. All rights reserved.
C-ANPROM/ID/QDE/0146 | Aug 2023