Skip to main content
PREVENT DENGUE INFECTION

Mengapa Orang dengan Komorbid (Penyakit Penyerta) Lebih Memiliki Risiko Tinggi Demam Berdarah?

PREVENT DENGUE INFECTION

Apakah Moms dan Dads tahu bahwa seseorang dengan kondisi penyakit penyerta (komorbid) memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena demam berdarah? Ya, benar. Kondisi medis seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi virus dengue, yang merupakan penyebab utama demam berdarah.

 

Kondisi Medis Komorbid Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh 1-7

 

Komorbiditas, kondisi medis tambahan yang hadir bersamaan dengan infeksi dengue, secara signifikan meningkatkan risiko komplikasi dan kematian akibat penyakit tersebut. Sejumlah penelitian telah menyoroti hubungan antara dengue dan berbagai kondisi komorbid, yang menunjukkan bahwa pasien dengan riwayat penyakit tertentu lebih rentan terhadap dampak negatif dari infeksi virus dengue. 

Misalnya, penderita hipertensi memiliki risiko 2-3 kali lipat untuk mengalami kondisi yang lebih parah ketika terinfeksi dengue, sementara penderita asma memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami komplikasi serius. Anak-anak yang mengalami obesitas juga memiliki risiko 1,5 kali lipat lebih tinggi terhadap infeksi dengue yang berat. 

 

Diabetes melitus, khususnya, menjadi faktor risiko yang sangat signifikan, dengan risiko kematian akibat dengue meningkat sebanyak 3-5 kali lipat pada penderita diabetes. Penyakit ginjal kronik, yang seringkali melemahkan sistem kekebalan tubuh, juga merupakan faktor risiko yang signifikan, dengan peningkatan risiko kematian hingga tujuh kali lipat. 

 

Pada pasien dengan penyakit paru seperti asma atau penyakit jantung iskemik, risiko kematian akibat dengue bisa meningkat drastis, mencapai 8-13 kali lipat dan 6-23 kali lipat secara berturut-turut. Gangguan atau gagal ginjal juga meningkatkan risiko kematian hingga 8-9 kali lipat. Dengan demikian, pengelolaan dan pengobatan dengue pada pasien dengan komorbiditas harus lebih hati-hati dan terarah, mengingat risiko tambahan yang terkait dengan kondisi medis yang sudah ada. Upaya pencegahan yang lebih intensif dan perawatan yang tepat waktu perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko komplikasi dan kematian pada kelompok ini.

 

Komplikasi Serius pada Orang dengan Komorbiditas

 

Orang dengan kondisi komorbiditas juga lebih rentan terhadap komplikasi serius demam berdarah. Misalnya, Dengue Shock Syndrome adalah kondisi serius yang dapat terjadi ketika tekanan darah seseorang turun secara drastis, menyebabkan kegagalan organ dan bahkan kematian. Selain itu, kondisi medis lainnya seperti penyakit jantung juga dapat membuat proses penyembuhan menjadi lebih sulit dan memperburuk gejala demam berdarah.8

 

Pencegahan Ekstra dan Pengelolaan yang Cermat Penting

 

Dalam menghadapi risiko demam berdarah, orang dengan komorbiditas perlu melakukan pencegahan ekstra dan pengelolaan yang cermat. Ini termasuk memantau kondisi kesehatan secara rutin, mengikuti perawatan yang direkomendasikan oleh dokter, dan meminimalkan paparan terhadap nyamuk pembawa virus dengue dengan menggunakan kelambu, lotion anti-nyamuk, dan menjaga lingkungan tetap bersih.

 

Moms dan Dads, menjaga kesehatan dan mengelola kondisi medis komorbid dengan baik dapat membantu mengurangi risiko terkena demam berdarah dan meminimalkan dampak yang mungkin terjadi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran dan perawatan yang tepat.

 

Ingatlah, pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Mari kita jaga kesehatan keluarga kita dengan baik!





Vaksin Dengue bagi  Orang Dewasa dengan Komorbiditas Sudah Direkomendasikan oleh PAPDI dan PERDOKI 9

Vaksin Dengue bagi  Orang Dewasa dengan Komorbiditas Sudah Direkomendasikan oleh PAPDI dan PERDOKI

Vaksin Dengue telah menjadi perhatian penting dalam upaya pengendalian penyakit ini, terutama di daerah dengan prevalensi tinggi. Namun, dalam menetapkan strategi vaksinasi, perhatian khusus perlu diberikan pada kelompok populasi yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap dampak negatif dari infeksi dengue. Salah satu kelompok ini adalah orang dewasa dengan komorbiditas, yang telah diidentifikasi sebagai populasi yang rentan terhadap komplikasi serius akibat penyakit ini. Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PERDOKI) telah mengeluarkan rekomendasi yang menekankan pentingnya vaksinasi demam berdarah bagi orang dewasa dengan kondisi medis tambahan atau komorbid seperti hipertensi, asma, obesitas, diabetes melitus, atau penyakit ginjal kronik.

 

Vaksinasi demam berdarah ini juga sangat disarankan untuk pekerjaan yang umumnya rentan terhadap penyakit demam berdarah antara lain: 

 

Pekerja Lapangan / Hortikultura: Pekerja yang sering terpapar pada lingkungan luar ruangan atau dekat  genangan air, seperti petani, pekerja perkebunan, dan pekerja bangunan yang berisiko terkena penyakit demam berdarah.

Pekerja Pelayanan Kesehatan: Staf medis dan paramedis, termasuk dokter, perawat, asisten laboratorium, dan petugas kesehatan lainnya,  sering melakukan kontak dengan pasien yang mungkin terinfeksi virus demam berdarah dari nyamuk yang membawanya.

 

  Pekerja  Pariwisata dan Travel: Orang yang bekerja di sektor pariwisata, seperti pemandu wisata, pekerja hotel, dan pekerja restoran, sering kali menjumpai lingkungan yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.

  Bekerja di Kantor atau di Lingkungan Perkotaan: Pekerja yang tinggal atau bekerja di daerah perkotaan dimana demam berdarah merupakan endemis dapat lebih terlindungi dari risiko langsung jika sudah melakukan vaksinasi demam berdarah. 

 

Rekomendasi vaksinasi ini mencerminkan pemahaman yang berkembang bahwa kondisi komorbiditas dapat memperburuk infeksi dengue dan meningkatkan risiko komplikasi serius serta kematian. Dengan demikian, vaksinasi Dengue di kalangan orang dewasa dengan komorbiditas bukan hanya menjadi strategi pencegahan yang penting, tetapi juga menjadi prioritas kesehatan masyarakat.

 

Rekomendasi vaksinasi tersebut juga menyoroti pentingnya pendekatan yang holistik dalam manajemen penyakit, di mana vaksinasi dianggap sebagai bagian integral dari perawatan kesehatan bagi individu dengan kondisi medis yang kompleks. Dengan memberikan perlindungan tambahan terhadap virus Dengue, diharapkan dapat mengurangi beban penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi tersebut pada kelompok populasi yang rentan.

 

Namun demikian, implementasi rekomendasi vaksinasi Dengue bagi orang dewasa dengan komorbiditas juga memerlukan pendekatan yang hati-hati. Faktor seperti efikasi dan keamanan vaksin dalam populasi ini perlu dipertimbangkan secara menyeluruh. Selain itu, edukasi publik dan dukungan dari sistem kesehatan juga penting untuk memastikan penerimaan dan akses yang luas terhadap vaksinasi ini. Dengan adanya rekomendasi dari otoritas medis seperti PAPDI dan PERDOKI, diharapkan akan ada peningkatan kesadaran dan implementasi program vaksinasi Dengue yang efektif, terutama bagi mereka yang paling rentan terhadap dampak penyakit ini.

 

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh: 

dr. Carissa R.V Pratiwi.

C-ANPROM/ID/QDE/0531 | Jun 2024


 

Referensi:

  1. Arifin H, et al. J Multidiscip Healthc. 2022;15:2203-2221
  2. Ng WY, et al. PLoS ONE 2022;17(9):e0273071 
  3. Fonseca-Portilla R, et al. Int J Infect Dis. 2021;110:332-336.11
  4. Chen CY, et al. BMC Infect Dis. 2023;23(1):502.
  5. Pang J, et al. Sci Rep. 2017;7:39872
  6. Macias AE, et al. Am J Trop Med Hyg. 2021;105(1):102-109 
  7. Tan VPK, et al. PLoS One. 2018;13(7):e0200698.
  8. Hindawi. (2013). Isrn Infectious Diseases, 139273. Tersedia di: https://www.hindawi.com/journals/isrn/2013/139273/. Diakses pada 21 Mei 2024.
  9. Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI. (2023). Jadwal Imunisasi Dewasa. Tersedia di: https://satgasimunisasipapdi.com/jadwal-imunisasi-dewasa/. Diakses pada 21 Mei 2025.
  10. PERDOKI. (2024). Rekomendasi untuk Jenis Vaksin Bagi Pekerja.

Add new comment

One file only.
100 MB limit.
Allowed types: png gif jpg jpeg.
Tanya dokter