Skip to main content
PREVENT DENGUE INFECTION

Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah di Indonesia, Situasinya Semakin Parah atau Sebaliknya?

PREVENT DENGUE INFECTION

Moms dan Dads, Indonesia kembali menghadapi tantangan besar terkait penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kasus demam berdarah diperkirakan meningkat di beberapa wilayah di Indonesia pada tahun 2024, hal ini sangat memprihatinkan.

Misalnya saja di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, jumlah kasus DBD meningkat drastis dibandingkan tahun lalu. Hingga minggu ke-36 tahun ini, tercatat 1.089 infeksi dan 31 kematian. Jumlah tersebut meningkat tajam dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang hanya mencatat 261 infeksi dan 13 kematian. Meski kampanye Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) terus berupaya mengatasi permasalahan tersebut, namun penyebaran nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue penyebab demam berdarah tampaknya semakin sulit dikendalikan.1

 Jumlah kasus DBD juga melonjak di Sukabumi dengan total 1.304 kasus dalam delapan bulan pertama tahun 2024. Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mencatat peningkatan  signifikan pada bulan April dan Mei,  masing-masing  lebih dari 200 kasus. Meskipun jumlah kasus sedikit menurun pada bulan Agustus, tren ini  menunjukkan bahwa epidemi demam berdarah masih belum sepenuhnya terkendali. Pemerintah daerah terus berupaya memerangi penyebaran penyakit ini, termasuk meningkatkan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan rutin menghilangkan sarang nyamuk.2

Bahkan ibu kota Jakarta pun tidak luput dari serangan demam berdarah. Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan peningkatan kasus DBD yang signifikan pada  April 2024 hingga mencapai lebih dari 3.000 kasus. Hingga bulan September, Jakarta telah mencatat lebih dari 12.000 kasus demam berdarah, dengan jumlah tertinggi terjadi antara bulan Maret dan April. Wabah demam berdarah masih menjadi ancaman serius bagi warga Jakarta, meski pada bulan-bulan berikutnya jumlah kasusnya menurun.3

  Peningkatan kasus DBD di Kabupaten Cirebon juga sangat mengkhawatirkan. Hingga September 2024, terdapat 1.486 kasus DBD, hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2023 yang hanya tercatat 728 kasus. Namun,  jumlah kasus menunjukkan tren menurun pada bulan September, yaitu hanya 47 kasus yang dilaporkan.4

  Meski terjadi sedikit penurunan, otoritas kesehatan tetap waspada dan mendorong masyarakat untuk terus menerapkan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) guna mencegah wabah  kembali meningkat. Berdasarkan data yang ada,  kasus DBD diperkirakan akan meningkat signifikan di beberapa wilayah Indonesia  pada tahun 2024. Meski ada upaya pemberantasan sarang nyamuk dan program vaksinasi, Moms dan Dads harus lebih waspada dan proaktif untuk menghindari pembersihan lingkungan.

Cegah KLB Demam Berdarah dengan langkah #Ayo3MPlusVaksinDBD

Mari kita bersama-sama mengambil langkah nyata untuk menghentikan penyebaran demam berdarah di Indonesia dan menjamin kesehatan keluarga kita. Sebagai orang tua, sudah sewajarnya jika Moms dan Dads ingin memberikan perlindungan terbaik bagi keluarga, apalagi mengingat ancaman penyakit seperti demam berdarah. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan mengambil tindakan sederhana untuk mengendalikan penyebaran Aedes aegypti.





 Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menjalankan 3M Plus 5

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menjalankan 3M Plus

Menguras, Menutup, Mendaur ulang, dan mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk dan penyebaran nyamuk di rumah.

  Menguras adalah langkah awal yang sangat penting. Moms dan Dads  sebaiknya memastikan untuk rutin mengeringkan area yang mungkin menampung air, seperti: Bak mandi, ember, dan tempat penampungan air lainnya. Aedes aegypti berkembang biak di  air bersih dan tergenang. Oleh karena itu, jangan meninggalkan air  lebih dari 3 hari. Selain itu, dinding tangki penyimpanan air sering kali terdapat telur nyamuk, jadi pastikan untuk membersihkannya dengan sikat.

  Selanjutnya menutup rapat semua tangki air di dalam dan di luar rumah. Dengan menutup wadah tersebut, Moms dan Dads dapat mencegah nyamuk berkembang biak di sana. Selain itu,  selalu perhatikan ventilasi di rumah. Pasang tirai serangga pada jendela dan pintu untuk mencegah nyamuk memasuki rumah.

  Jangan lupa untuk mendaur ulang barang-barang bekas yang tertinggal di luar rumah yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, seperti ban bekas, kaleng kosong, dan botol minum. Barang-barang ini bisa menjadi genangan air jika dibiarkan. Oleh karena itu, mendaur ulang atau membuang barang-barang tersebut akan membantu mengurangi tempat berkembang biak nyamuk di sekitar rumah Moms dan Dads.

Selain 3M, plus jangan lupakan tindakan tambahan seperti penggunaan losion pengusir nyamuk, penggunaan kelambu saat tidur, dan penanaman tanaman pengusir nyamuk seperti lavender dan serai. Moms dan Dads juga bisa menggunakan insektisida ramah lingkungan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk  di rumah.

 Pencegahan Tambahan dengan Vaksinasi Demam Berdarah 6

Tindakan pencegahan lain yang tidak kalah pentingnya adalah vaksinasi demam berdarah. Vaksin kini telah dikembangkan untuk mencegah demam berdarah dan dapat diberikan kepada anak-anak di usia muda. Vaksin ini meningkatkan perlindungan terhadap serangan nyamuk Aedes aegypti. Pastikan untuk selalu berkonsultasi seputar informasi tentang vaksinasi demam berdarah pada dokter terpercaya. Dengan melakukan langkah-langkah di atas, Moms dan Dads dapat berperan aktif dalam mengurangi risiko penyakit demam berdarah di keluarganya. Ingatlah bahwa untuk melawan demam berdarah, sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mematuhi jadwal vaksinasi. Mari kita semua  mengambil langkah konkrit untuk memberantas penyakit demam berdarah di Indonesia!

 

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh: 

dr. Carissa R.V Pratiwi.

C-ANPROM/ID/QDE/0662 | Nov 2024


 

Referensi:

  1. Metro TV News. (2024). Kasus DBD di Klaten Tembus 1.089, Sebanyak 31 Orang Meninggal. Tersedia di: https://www.metrotvnews.com/read/b3JCrLe9-kasus-dbd-di-klaten-tembus-1-089-sebanyak-31-orang-meninggal. Diakses pada 23 September 2024.

 

  1. Detik. (2024). Wabah DBD Melanda Sukabumi, 1.304 Kasus Dalam 8 Bulan Terakhir. Tersedia di: https://www.detik.com/jabar/berita/d-7534202/wabah-dbd-melanda-sukabumi-1-304-kasus-dalam-8-bulan-terakhir. Diakses pada 23 September 2024.

 

  1. Detik. (2024). Dinkes DKI Catat 12 Ribu Kasus DBD Hingga September, Jakbar Tertinggi. Tersedia di: https://news.detik.com/berita/d-7557723/dinkes-dki-catat-12-ribu-kasus-dbd-hingga-september-jakbar-tertinggi. Diakses pada 23 September 2024.

 

  1. Detik. (2024). Kasus DBD di Kabupaten Cirebon Capai 1.486, Enam Meninggal. Tersedia di: https://www.detik.com/jabar/cirebon-raya/d-7568488/kasus-dbd-di-kabupaten-cirebon-capai-1-486-enam-meninggal. Diakses pada 23 September 2024.

 

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberantasan-sarang-nyamuk-dengan-3m-plus. Diakses pada 20 Agustus 2024.

 

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023, 5 Februari). Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi Ini. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230205/3642353/atasi-dengue-kemenkes-kembangkan-dua-teknologi-ini/. Diakses pada 20 Agustus 2024.

 

Add new comment

One file only.
100 MB limit.
Allowed types: png gif jpg jpeg.
Tanya dokter