Kantor Bisa Jadi Sarang Nyamuk Demam Berdarah! Ini Penyebabnya!

Demam berdarah, juga dikenal sebagai penyakit dengue, merupakan masalah kesehatan yang serius di berbagai negara tropis dan subtropis.¹ Salah satu tempat yang sering diabaikan sebagai sarang nyamuk adalah kantor. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab mengapa kantor dapat menjadi sarang nyamuk demam berdarah dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegahnya.

Penyebab Kantor Menjadi Sarang Nyamuk Demam Berdarah

Air Menggenang: Air yang menggenang di sekitar kantor, seperti di tempat penampungan air, vas bunga yang berisi air, atau bahkan di bawah pot bunga yang mengandung air, dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes yang menyebarkan virus dengue. Ketika air tidak mengalir atau tidak diganti secara berkala, nyamuk dapat bertelur dan berkembang biak dengan cepat.²

Potongan-potongan Barang Bekas: Kantor seringkali memiliki barang bekas seperti kardus, botol plastik, dan wadah lain yang tidak terpakai lagi. Jika barang-barang ini dibiarkan begitu saja dan bisa menampung air hujan, mereka dapat menjadi tempat yang ideal bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak.

Sistem Drainase yang Tidak Tertata: Jika sistem drainase di sekitar kantor tidak berfungsi dengan baik dan air tidak bisa mengalir dengan lancar, air bisa menggenang dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk. Saluran air yang tersumbat atau tidak teratur dapat memicu pembentukan genangan air di area kantor.³

Kurangnya Kesadaran dan Tindakan Pencegahan: Salah satu faktor utama yang membuat kantor menjadi sarang nyamuk adalah kurangnya kesadaran dan tindakan pencegahan dari penghuni kantor itu sendiri. Jika karyawan tidak menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kantor dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah nyamuk berkembang biak, maka risiko terjangkit demam berdarah akan meningkat.

Untuk mencegah kantor menjadi sarang nyamuk demam berdarah, langkah-langkah berikut dapat diambil:

Edukasi dan Kesadaran: Sosialisasikan informasi tentang bahaya demam berdarah kepada semua karyawan di kantor. Tingkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan mencegah genangan air di sekitar kantor.

Pembersihan Rutin: Lakukan pembersihan rutin di kantor, termasuk membersihkan area-area yang rentan menjadi tempat berkembang biak nyamuk, seperti kolong meja, lemari penyimpanan, dan sudut-sudut yang jarang terjangkau.

Pengendalian Nyamuk: Gunakan pencegahan fisik untuk mengendalikan populasi nyamuk di sekitar kantor. Pasang kawat nyamuk pada jendela dan pintu untuk mencegah masuknya nyamuk ke dalam ruangan.

Penggunaan Repelan Nyamuk: Anjurkan karyawan untuk menggunakan repelan nyamuk yang aman dan efektif saat berada di kantor, terutama jika ada nyamuk yang terdeteksi.⁴

Konsultasi dengan Ahli: Jika ada tanda-tanda keberadaan nyamuk demam berdarah di kantor, segera konsultasikan dengan ahli kesehatan atau instansi terkait untuk tindakan pencegahan yang lebih lanjut.

Kemitraan dengan Pihak Eksternal: Bekerjasama dengan pihak eksternal, seperti perusahaan pest control, untuk melakukan pengendalian nyamuk secara teratur dan profesional di sekitar kantor.

Melalui kesadaran, tindakan pencegahan, dan kerjasama antara semua pihak, kantor dapat menjadi tempat yang bebas dari nyamuk demam berdarah. Dengan menjaga lingkungan kantor yang bersih dan bebas genangan air, kita dapat melindungi kesehatan dan keamanan karyawan serta mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk demam berdarah.⁵

Terakhir, yang tidak kalah penting adalah pencegahan dengan vaksinasi demam berdarah, mengedukasi karyawan tentang manfaat vaksinasi demam berdarah merupakan langkah penting. Sampaikan informasi yang jelas dan terpercaya mengenai manfaat vaksinasi, seperti perlindungan yang diberikan terhadap infeksi demam berdarah.⁶

Sebelum melakukan vaksinasi demam berdarah, karyawan di kantor sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Berkonsultasi dengan dokter akan memberikan manfaat ganda.

Pertama, dokter dapat memberikan informasi yang akurat tentang vaksinasi demam berdarah, termasuk keamanan dan efektivitas. Kedua, dokter dapat mengevaluasi kondisi kesehatan individu dan memberikan saran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing karyawan. Jadi tunggu apalagi? Yuk jaga kesehatan di kantor kita!

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi.

Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis.

C-ANPROM/ID/QDE/0064 | June 2023

Referensi:

1. Kemkes. (2015). Secara Nasional, DBD Belum Masuk Kategori KLB. Tersedia di: https://www.kemkes.go.id/article/view/15020600001/secara-nasional-dbd-belum-masuk-kategori-klb.h tml (diakses pada 15 Juni 2023).

2. Kementerian kesehatan Republik Indonesia. Sehat Negeriku. (2023). Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi Ini. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230205/3642353/atasi-dengue-kemenkes-kemban gkan-dua-teknologi-ini/#:~:text=Berdasarkan%20data%20Kementerian%20Kesehatan%2C%20di,ana k%20usia%200%2D14%20tahun (Diakses pada 14 Juni 2023).

3. NCBI.NLM.NIH.GOV. (2021). A Bibliometric Analysis on Dengue Outbreaks in Tropical and Sub-Tropical Climates Worldwide Since 1950. Title of the Journal, Volume(Issue), Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8003706/ (Diakses pada 15 Juni 2023).

4. Promkes Kemkes. 2019. Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus. Tersedia di: https://promkes.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus (Diakses pada 14 Juni 2023).

5. SehatNegeriku.Kemkes. (2019). Air Bersih Jadi Sarang Nyamuk DBD. Retrieved from https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20190204/5029293/air-bersih-jadi-sarang-nyamuk-db d/ (diakses pada 15 Juni 2023).