Ini 3 Jenis Nyamuk Pembawa Virus Dengue dan Pencegahannya!
Nyamuk merupakan serangga kecil yang dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia ya Moms dan Dads. Salah satu jenis nyamuk yang menjadi perhatian khusus adalah nyamuk pembawa virus dengue. Virus ini dapat menyebabkan penyakit demam berdarah yang serius dan dapat mengancam nyawa seseorang. Penting bagi kita untuk mengenali nyamuk pembawa virus dengue dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Berikut ini adalah informasi penting yang perlu diketahui tentang nyamuk pembawa virus dengue dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan.2
Demam berdarah adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Di Indonesia, demam berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, dengan ribuan kasus dilaporkan setiap tahunnya.8
Terdapat beberapa jenis nyamuk yang dapat menularkan virus demam berdarah, dan penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan guna menghindari gigitan nyamuk. Berikut ini adalah tiga jenis nyamuk yang dapat menularkan demam berdarah beserta beberapa tips untuk mencegah gigitan nyamuk:
Aedes aegypti: Nyamuk ini merupakan vektor utama demam berdarah. Nyamuk Aedes aegypti memiliki ukuran kecil, berwarna gelap dengan tanda putih pada kakinya dan tanda berbentuk kecapi di kepalanya. Nyamuk ini aktif terutama pada siang hari dan lebih suka menggigit manusia. Mereka berkembang biak di air bersih, seperti dalam vas bunga, ban bekas, dan wadah lain yang dapat menampung air. Untuk mencegah gigitan nyamuk, penting untuk menghilangkan air yang menggenang di sekitar rumah dan menggunakan pakaian pelindung, seperti kemeja berlengan panjang dan celana panjang, pada siang hari.1
Aedes albopictus: Nyamuk ini juga dikenal sebagai nyamuk harimau Asia. Nyamuk Aedes albopictus memiliki ukuran kecil, berwarna hitam dengan garis putih pada kaki dan tubuhnya. Nyamuk ini aktif pada siang hari dan juga dapat menggigit pada malam hari. Mereka berkembang biak di air yang menggenang, seperti dalam pot bunga, kolam burung, dan wadah lain yang dapat menampung air. Untuk mencegah gigitan nyamuk, penting untuk menghilangkan air yang menggenang di sekitar rumah, dan menggunakan pakaian pelindung.7
Aedes polynesiensis: Nyamuk ini ditemukan di beberapa bagian Indonesia dan dikenal sebagai vektor demam berdarah di daerah tertentu. Nyamuk Aedes polynesiensis memiliki ukuran kecil, berwarna gelap dengan tanda putih pada kakinya dan tanda berbentuk kecapi di kepalanya. Nyamuk ini aktif terutama pada siang hari dan lebih suka menggigit manusia. Mereka berkembang biak di air bersih, seperti dalam tempurung kelapa dan wadah lain yang dapat menampung air. Untuk mencegah gigitan nyamuk, penting untuk menghilangkan air yang menggenang di sekitar rumah dan menggunakan pakaian pelindung pada siang hari.6
Bagaimana virus dengue ditularkan?
Nyamuk Aedes dapat menjadi pembawa virus dengue dengan menggigit seseorang yang terinfeksi virus tersebut. Setelah menggigit, nyamuk tersebut akan membawa virus dalam tubuhnya dan dapat menularkannya kepada orang lain melalui gigitan selanjutnya. Virus dengue tidak dapat ditularkan secara langsung antar manusia, melainkan melalui vektor nyamuk.4
Apa Saja Gejala Demam Berdarah?
Demam berdarah dapat menyebabkan gejala yang parah, termasuk demam tinggi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, ruam kulit, dan pendarahan yang berpotensi mengancam jiwa. Penting untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala-gejala tersebut, terutama jika telah terpapar nyamuk pembawa virus dengue.5
Pencegahan dengan #Ayo3MPlusVaksinDBD
Kita semua memiliki peran penting dalam melawan nyamuk pembawa penyakit dan menjaga kesehatan kita serta lingkungan sekitar. Dengan mengadopsi tindakan 3M Plus (menguras, menutup, memanfaatkan / mendaur ulang) dan berkonsultasi dokter untuk mendapatkan info tentang vaksinasi, kita dapat melakukan langkah-langkah yang efektif dan bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit.3
Mari bergandengan tangan, Moms dan Dads, untuk melakukan langkah-langkah ini. Dengan gaya bahasa yang berbeda, kita bisa menjaga kesehatan dan menciptakan lingkungan yang aman bagi kita semua. Kita adalah pahlawan dalam melawan nyamuk pembawa penyakit dan memastikan kesehatan generasi mendatang. Ayo, aksikan perubahan positif yang kita ciptakan bersama Moms dan Dads!
Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi.
Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis.
C-ANPROM/ID/QDE/0064 | July 2023
Referensi:
- Damasco, O. P. A., Lu, J. B., & Esperon, F. (2017). Characteristics of Aedes aegypti adult mosquitoes in rural and urban areas of western and coastal Kenya. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5736227/ (Diakses pada tanggal 2 Juli 2023).
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Nyamuk DBD Mudah Menyerang. Tersedia di: http://p2p.kemkes.go.id/nyamuk-dbd-mudah-menyerang/ (Diakses pada tanggal 2 Juli 2023).
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus. Tersedia di: https://promkes.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus/ (Diakses pada tanggal 2 Juli 2023).
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Ayo Cari Tahu! Apa Itu Demam Berdarah. Tersedia di: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/608/ayo-cari-tahu-apa-itu-demam-berdarah (Diakses pada tanggal 2 Juli 2023).
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue. Tersedia di: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/10/tanda-dan-gejala-demam-berdarah-dengue (Diakses pada tanggal 2 Juli 2023).
- Walter Reed Biosystematics Unit. (2020). Aedes polynesiensis. Tersedia di: https://wrbu.si.edu/vectorspecies/mosquitoes/polynesiensis#:~:text=Aedes%20polynesiensis%20as%20a%20distinctive,dengue%20vector%20across%20its%20range. (Diakses pada tanggal 2 Juli 2023).
- Illinois Department of Public Health. (2020). Asian Tiger Mosquito. Tersedia di: https://dph.illinois.gov/topics-services/environmental-health-protection/structural-pest-control/asian-tiger-mosquito.html (Diakses pada tanggal 2 Juli 2023).
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Infografis. Tersedia di: https://p2pm.kemkes.go.id/pages/publikasi/infografis (Diakses pada tanggal 2 Juli 2023).
Add new comment