Skip to main content
PREVENT DENGUE INFECTION

Wow, Kota Bandung Terapkan Inovasi Wolbachia untuk Cegah Demam Berdarah! Yuk Cari Tahu Disini!

PREVENT DENGUE INFECTION
Wow, Kota Bandung Terapkan Inovasi Wolbachia untuk Cegah Demam Berdarah! Yuk Cari Tahu Disini!

 

Hai Moms dan Dads, kesehatan keluarga adalah prioritas utama, kali ini kami membawa kabar menarik terkait upaya pencegahan demam berdarah yang diimplementasikan oleh Kota Bandung. Kota kreatif ini tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan keragaman budayanya, tetapi juga dengan inovasinya dalam melawan penyakit menular. Salah satu terobosan terbaru yang akan diterapkan adalah penggunaan Wolbachia sebagai metode pencegahan demam berdarah.1

Pemerintah Kota Bandung sedang mengambil langkah inovatif dalam upaya pencegahan kasus demam berdarah melalui program nyamuk Wolbachia di kecamatan Ujungberung lho Moms dan Dads. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, menjelaskan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk mengurangi angka kasus demam berdarah di Kota Bandung. Wolbachia telah terbukti berhasil menurunkan tingkat demam berdarah, seperti yang telah diimplementasikan di Yogyakarta dengan penurunan kasus hingga 70 persen.2

Program ini berhasil diimplementasikan di 14 negara dengan hasil analisis risiko yang memastikan keamanannya.3

Saat ini, telur Wolbachia sudah disebar di Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Ujungberung, mencapai 123.000 - 154.000 telur yang ditempatkan dalam 308 ember. Program ini akan melalui beberapa fase, termasuk penyebaran nyamuk selama 6 bulan dan dampaknya yang akan terlihat sekitar 1-2 tahun kemudian.2

Program Wolbachia bukan menggantikan upaya pencegahan demam berdarah yang sudah ada, seperti 3M Plus (menguras, menutup, dan mendaur ulang serta menghindari gigitan nyamuk), fogging, dan Gerakan Satu Rumah Satu Juru Jumantik. Program ini diharapkan dapat menekan kasus demam berdarah di Kota Bandung, mengurangi penggunaan fogging.1

wolbachia

Apa itu Wolbachia?

Wolbachia adalah bakteri alami yang ditemukan pada berbagai jenis serangga.4 Keunikan Wolbachia terletak pada kemampuannya untuk menghambat perkembangan virus dalam tubuh nyamuk. Dengan menginfeksi nyamuk pembawa virus dengue ini, Wolbachia dapat membantu mengurangi kemampuan nyamuk untuk menyebarkan virus kepada manusia.

Bagaimana Wolbachia Membantu Mengurangi Penyebaran Virus Dengue?

Wolbachia bekerja dengan cara menginfeksi sel-sel nyamuk dan bersaing dengan virus dengue untuk sumber daya dalam tubuh nyamuk. Hal ini mengakibatkan pengurangan kemampuan virus untuk berkembang biak dalam nyamuk.5 Dengan adanya Wolbachia, nyamuk Aedes aegypti menjadi kurang efektif sebagai vektor penularan virus dengue kepada manusia.

Langkah-langkah Kota Bandung dalam Mengimplementasikan Inovasi ini serta 3M Plus dan Vaksinasi Demam Berdarah

Kota Bandung telah mengambil langkah proaktif dalam menerapkan inovasi Wolbachia sebagai bagian dari strategi pencegahan demam berdarah.2 Selain itu, penerapan prinsip 3M Plus (menguras, menutup, mendaur ulang) dan plus pencegahan perkembang biakan nyamuk serta vaksinasi demam berdarah yang akan menjadi bagian integral dari upaya ini. Moms dan Dads dapat berperan aktif dengan mengikuti pedoman 3M Plus di rumah untuk melindungi keluarga dari gigitan nyamuk dan penyebaran virus dengue.

Cara Vaksinasi Demam Berdarah dan Tipsnya

Demam berdarah merupakan penyakit yang dapat membahayakan nyawa dan menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Oleh karena itu, vaksinasi demam berdarah menjadi salah satu langkah penting dalam upaya pencegahan penyakit ini. Berikut adalah panduan cara vaksinasi demam berdarah dan beberapa tips yang dapat membantu:

1. Konsultasi dengan Dokter

Sebelum memutuskan untuk melakukan vaksinasi demam berdarah, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Dokter akan menilai kondisi kesehatan Moms dan Dads, memberikan informasi yang akurat, dan membantu membuat keputusan yang tepat.

2. Tentukan Jadwal Vaksinasi

Pastikan Moms dan Dads mengetahui jadwal vaksinasi demam berdarah yang direkomendasikan oleh dokter atau lembaga kesehatan setempat. Ikuti jadwal ini dengan disiplin untuk memastikan perlindungan yang optimal.

3. Pahami Efek Samping

Seperti halnya vaksin lainnya, vaksinasi demam berdarah juga dapat menimbulkan efek samping. Pahami efek samping yang mungkin terjadi dan diskusikan dengan dokter jika Moms dan Dads memiliki kekhawatiran.

4. Jaga Kesehatan Tubuh

Sebelum menjalani vaksinasi, pastikan tubuh dalam kondisi sehat. Makanlah dengan baik, cukup istirahat, dan hindari stres berlebihan. Kesehatan tubuh yang baik dapat meningkatkan respons imun terhadap vaksin.

5. Terapkan 3M Plus

Selain vaksinasi, praktikkan prinsip 3M Plus sebagai langkah pencegahan tambahan. Menguras tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, menutup tubuh dengan pakaian yang sesuai, menggunakan obat anti-nyamuk, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air adalah tindakan yang dapat membantu mencegah penyebaran demam berdarah.

6. Lakukan Vaksinasi Sesuai Dosis yang Disarankan:

Vaksinasi demam berdarah biasanya memerlukan dosis yang diberikan dalam beberapa tahap. Pastikan untuk menjalani seluruh dosis vaksin sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dokter.

Dengan menjalani vaksinasi demam berdarah dan mengikuti langkah-langkah pencegahan, Moms dan Dads dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar Moms dan Dads dari risiko penyakit yang serius ini. Ingatlah bahwa vaksinasi adalah investasi dalam kesehatan dan keamanan bersama.

Vaksinasi demam berdarah juga tetap menjadi langkah penting dalam melawan penyakit ini, sehingga Moms dan Dads dapat memastikan anak-anak mereka mendapatkan perlindungan maksimal.

Mari kita dukung dan ikuti perkembangan inovasi Wolbachia di Kota Bandung serta terapkan langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan. Bersama-sama, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari ancaman demam berdarah. Yuk, Moms dan Dads, kita cegah demam berdarah bersama-sama!

 

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh: 

dr. Carissa R.V Pratiwi.


 

Referensi:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022. Wolbachia, Inovasi Baru Cegah Penyebaran DBD. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220722/3340692/Wolbachia-inovasi-baru-cegah-penyebaran-dbd/ (Diakses pada 18 Januari 2024).
  2. Portal Jabarprovgoid. 2023. Tekan Kasus DBD, Kadinkes Kota Bandung Pastikan Program Nyamuk Wolbachia Aman. Tersedia di: https://jabarprov.go.id/berita/tekan-kasus-dbd-kadinkes-kota-bandung-pastikan-progr.am-nyamuk-Wolbachia-aman-11493 (Diakses pada 18 Januari 2024).
  3. National Library of Medicine. 2021. TIPICO XI: Report of The First Series and Podcast on Infection Disease and Vaccination. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8828069/ (Diakses pada 18 Januari 2024).
  4. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2023. Tekan Kasus Demam Berdarah Pemerintah Dorong Pemanfaatan Nyamuk Wolbachia. Tersedia di: https://www.kemenkopmk.go.id/tekan-kasus-demam-berdarah-pemerintah-dorong-pemanfaatan-nyamuk-Wolbachia (Diakses pada 18 Januari 2024).
  5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2023. Yuk Mengenal Lebih Dekat Nyamuk Ber-Wolbachia Pemberantas Dengue. Tersedia di: https://p2p.kemkes.go.id/yuk-mengenal-lebih-dekat-nyamuk-ber-Wolbachia-pemberantas-dengue/ (Diakses pada 18 Januari 2024).

Add new comment

One file only.
100 MB limit.
Allowed types: png gif jpg jpeg.
Tanya dokter