Moms dan Dads, musim penghujan seringkali membawa risiko tinggi akan penyakit, dan salah satu yang perlu diwaspadai adalah demam berdarah. Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti , dan gejala-gejalanya perlu Moms dan Dads perhatikan dengan cermat. Ciri demam berdarah dapat mencakup demam tinggi, nyeri sendi, sakit kepala, dan munculnya ruam pada kulit. Penting untuk Moms dan Dads tahu bahwa memahami ciri-ciri ini dapat menjadi kunci untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan mencegah perkembangan menjadi penyakit berat berikut adalah fase dari ciri ciri dbd :
Demam berdarah, pada tahap awalnya terlihat seperti gejala demam yang tinggi. Meskipun pada fase ini, Moms dan Dads mungkin tidak terlalu khawatir karena gejala awalnya menyerupai flu. Namun, perlu diingat bahwa tanpa penanganan segera, akan muncul gejala yang lebih serius yang dikenal sebagai demam berdarah dengue. Kondisi ini dapat memicu gejala yang lebih berat, bahkan dapat berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang ciri demam berdarah dan segera mencari pertolongan medis ketika gejala muncul.
Fase awal demam ini mempunyai gejala yang mirip dengan flu seperti malaria, influenza, chikungunya, dan juga zika. Pada fase ini terjadi demam yang mendadak dengan suhu yang tinggi secara terus-menerus. Selain itu tanda lainnya yang perlu diwaspadai pada ciri demam berdarah di fase awal ini adalah disertai dengan gejala seperti berikut ini:
Tahap awal dengue tersebut bisa dibedakan dari ciri demam berdarah lainnya yang dirasakan, Sehingga tidak hanya mengalami demam berat yang berlangsung sekitar 2 hingga 7 hari, tetapi juga akan disertai dengan gejala lainnya yang bisa masuk ke fase yang lebih berat. Pada tahap awal ini akan terjadi penurunan jumlah sel darah putih, jumlah trombosit, dan juga nilai hematokrit yang masih ada di batas normal apabila dilakukan pengecekan darah. Pasien yang mengalami gejala demam pada tahap awal ini sendiri dapat pulih tanpa memasuki periode fase kritis dari penyakit demam berdarah.
Fase selanjutnya dari penyakit ini adalah fase kritis yang terjadi pada hari ke 4 hingga ke 6 atau pada hari ke 3 atau ke 7 sejak mengalami demam. Pada fase ini pasien akan menunjukkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler sehingga mengalami perembesan plasma. Hal tersebut membuat darah pasien menjadi kental dan tidak dapat dialirkan dengan baik, sehingga apabila tidak ditangani dengan tepat bisa membuat syok yang menyebabkan kematian.
Pada fase kritis ini juga terdapat ciri demam berdarah yang menunjukkan tanda-tanda peringatan seperti berikut ini:
Apabila sudah menunjukkan gejala seperti pada fase kritis, pasien perlu untuk dipantau dengan serius. Apabila pasien masuk ke dalam kondisi syok akibat kehilangan plasma dalam jumlah yang besar dan kebocoran pembuluh darah, maka bisa menyebabkan terjadinya gagal organ dan henti jantung yang dapat berujung pada kematian.
Pasien yang menunjukan tanda syok tersebut akan menjadi lemas karena banyak kehilangan darah hingga terjadinya penurunan kesadaran. Hal tersebut disebabkan oleh jumlah trombosit yang menurun serta nilai hematokrit yang meningkat. Suhu tubuh pasien yang mendekati normal sering diartikan sudah sembuh, padahal sebenarnya pasien mungkin berada di fase kritis, sehingga hal tersebut membuat pasien terlambat untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan bisa berakibat fatal yaitu kematian.
Tahap selanjutnya dalam pembahasan ciri demam berdarah adalah fase pemulihan. Fase pemulihan ialah kondisi dimana pasien tidak lagi mengalami peningkatan permeabilitas kapiler, hal ini bisa diartikan bahwa pasien menunjukan perbaikan klinis sehingga menuju ke tahap penyembuhan. Fase pemulihan ini sendiri berlangsung yang ditandai dengan beberapa gejala yang dipunyai dan berlangsung dalam 48 hingga 72 jam dengan tanda-tanda seperti berikut ini:
Apabila mengalami ciri demam berdarah seperti di atas tentunya perlu diperhatikan dengan baik dan ditangani dengan tepat. Pengobatan yang perlu dilakukan untuk pasien adalah mempertahankan keseimbangan cairan, sehingga diharapkan untuk minum cairan yang cukup, tidak berlebihan ataupun kekurangan. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah kondisi ketika belum mengalami gejala yang parah, seperti tidak ada muntah dan bisa minum, sehingga bisa dirawat di rumah dengan pemberian cairan yang cukup, pemberian obat penurun demam, dan juga menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter.2 Sayangnya, hingga saat ini, belum ada obat khusus yang dapat menyembuhkan demam berdarah secara langsung. Penanganan lebih difokuskan pada meredakan gejala dan mencegah komplikasi yang dapat mengancam nyawa.3
Akan tetapi, ketika ciri demam berdarah sudah menunjukkan tahap kritis maka sebaiknya pasien segera dibawa ke dokter atau fasilitas kesehatan sehingga bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Gejala yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah hingga terjadinya kebocoran pembuluh darah yang menyebabkan gejala lainnya seperti penurunan suhu secara drastis, kegelisahan, sakit perut, muntah, peningkatan kadar hematokrit, hingga bisa menyebabkan kematian. Pada tahap kritis tersebut perlu dilakukan penanganan yang tepat sehingga bisa mengurangi kematian yang disebabkan oleh dengue dengan pengendalian keparahan gejala yang dialami menggunakan manajemen penyakit demam berdarah yang efektif apabila mendapatkan perawatan medis dengan tepat.
Kita sudah mengetahui ciri demam berdarah, Kini saatnya memastikan kesehatan keluarga yang merupakan prioritas utama. Moms dan Dads, mari bersama-sama menerapkan langkah-langkah Cegah DBD dengan konsep 3M Plus.2
Pertama, pastikan untuk secara rutin menguras tempat-tempat penampungan air di sekitar rumah, karena nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air yang tergenang.
Kedua, menutup rapat semua wadah yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Ketiga, manfaatkan/mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiak nyamuk.
Perlindungan tak lengkap tanpa konsultasi dokter mengenai vaksinasi demam berdarah. Jangan ragu untuk mendiskusikan opsi vaksinasi dengan dokter untuk memberikan perlindungan maksimal. Vaksinasi demam berdarah memiliki manfaat utama dalam pencegahan penyakit dan terhindar dari ciri demam berdarah ini. Dengan merangsang produksi antibodi, vaksin membantu mengurangi risiko infeksi virus dengue, mengurangi keparahan penyakit, dan melindungi dari berbagai serotipe virus.4 Vaksinasi juga berkontribusi pada upaya pencegahan penyebaran virus dengue dalam masyarakat, menjaga kesehatan individu, dan mengurangi beban pada sistem kesehatan. Oleh karena itu, mempertimbangkan vaksinasi demam berdarah adalah langkah preventif yang efektif. Mari bergabung dalam upaya pencegahan ini dan tingkatkan kesadaran akan pentingnya langkah-langkah sederhana namun efektif dalam melawan DBD. Cegah DBD sekarang untuk masa depan yang lebih sehat.
Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis.
Artikel ini telah disupervisi oleh:
dr. Carissa R.V Pratiwi.
Referensi:
Takeda merupakan perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada pasien, berbasis nilai, dan digerakkan oleh penelitian & pengembangan dengan komitmen untuk mewujudkan kesehatan lebih baik dan masa depan lebih cerah kepada masyarakat di seluruh dunia. Semangat dan upaya kami dalam pengobatan yang berpotensi mengubah kehidupan bagi pasien mengakar kuat selama lebih dari 230 tahun sejarah kami di Jepang.
© Copyright 2023 PT Takeda Innovative Medicines.
Takeda and the Takeda Logo are registered trademarks of PT Takeda Innovative Medicines. All rights reserved.
C-ANPROM/ID/QDE/0146 | Aug 2023