Skip to main content
PREVENT DENGUE INFECTION

Bukan Harimau, Buaya, ataupun Ikan Hiu, Inilah Makhluk Kecil Mematikan di Muka Bumi!

PREVENT DENGUE INFECTION
closeup-mosquito-perched-someone-s-hand-suck-blood

Ketika berbicara tentang ancaman makhluk mematikan di alam, bayangan kita mungkin langsung tertuju pada harimau yang menerkam dengan ganas, buaya yang menjulurkan mulut besar, atau ikan hiu yang mengintai di dalam lautan. Namun, terkadang bahaya bisa datang dari yang tak terduga dan tampaknya tak berbahaya, seperti nyamuk. Di balik ukuran mereka yang kecil dan kehadiran sehari-hari yang biasa, nyamuk adalah makhluk yang menyimpan ancaman serius bagi kesehatan manusia. Dalam tulisan ini, kita akan menggali lebih dalam tentang nyamuk sebagai pembawa penyakit berbahaya dan upaya-upaya pencegahan yang perlu diambil untuk melindungi diri kita.

Dalam berbagai budaya, nyamuk sering kali dianggap sebagai pengganggu yang mengganggu tidur nyenyak kita dengan bunyi 'ngiik-ngiik' mereka. Namun, ada satu spesies nyamuk yang lebih dari sekadar pengganggu: nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini bukan hanya mengganggu tidur, tetapi juga menjadi pembawa penyakit yang mematikan, yaitu demam berdarah.2

Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti mempengaruhi hampir 700 juta orang setiap tahun dan menyebabkan kematian lebih dari 1 juta orang setiap tahunnya. Penelitian dampak nyamuk dilakukan borges et al dengan menghimpun data kasus dalam rentang 1951–2020 mengenai dampak suhu dan perubahan iklim terhadap Aedes aegypti, serta mempertimbangkan lokasi penelitian dan kolaborasi antar negara.5

little-girl-has-skin-rash-allergy-itchy-her-arm-from-mosquito-bite

 

Virus Dengue dan Ancamannya

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Gejala demam berdarah meliputi demam tinggi, nyeri sendi yang parah, sakit kepala, mual, dan dalam kasus yang lebih parah, pendarahan.6 Penyakit ini bisa menjadi serius, bahkan fatal, terutama jika tidak didiagnosis dan diobati dengan cepat.

Mengapa Nyamuk Aedes aegypti Berbahaya?

Nyamuk Aedes aegypti adalah makhluk kecil yang berbahaya. Mereka memiliki siklus hidup cepat dan berkembang biak dalam genangan air yang kecil, bahkan di tempat-tempat yang sering diabaikan oleh kita, seperti kaleng bekas, vas bunga, atau bak mandi yang jarang digunakan.3 Nyamuk ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan ribuan keturunan dalam waktu singkat, membuat mereka mampu menyebar dengan cepat dalam populasi manusia dan pastinya dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.

Demam berdarah adalah ancaman serius yang dihadapi oleh banyak negara di dunia. Di tengah perubahan iklim dan mobilitas global, upaya pencegahan dan perlindungan terhadap penyebaran penyakit ini semakin penting. Melalui praktik 3M Plus (Menguras, Menutup, Memanfaatkan/Mendaur Ulang) dan vaksinasi, kita dapat secara efektif melindungi diri dan keluarga dari ancaman demam berdarah.1

3M Plus: Pencegahan Perkembangbiakan Nyamuk

Menguras: Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air yang tergenang. Dengan menguras benda-benda yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk, seperti pot bunga, bak mandi burung, dan tempat air lainnya, kita dapat mengurangi populasi nyamuk dan peluang penularan penyakit.

Menutup: Nyamuk membutuhkan tempat bertelur yang aman dan lembab. Dengan menutup bak penampungan air, seperti tangki air, dengan rapat, kita dapat mencegah nyamuk bertelur dan berkembang biak.

Memanfaatkan/Mendaur Ulang: Barang-barang bekas yang bisa menampung air, seperti botol plastik atau kaleng bekas, dapat diolah menjadi tempat tumbuh tanaman atau didaur ulang. Dengan mengurangi potensi tempat berkembang biak nyamuk, kita dapat mengurangi risiko penularan penyakit.

Berikut adalah beberapa contoh upaya pencegahan tambahan yang dimaksudkan dengan "Plus" dalam 3M Plus:1

  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk: Ikan seperti ikan guppy memiliki kebiasaan memakan jentik nyamuk. Dengan memelihara jenis ikan ini di tempat-tempat penampungan air, kita dapat membantu mengontrol populasi jentik nyamuk dan mengurangi peluang perkembangbiakan.
  • Menggunakan obat anti nyamuk: Menggunakan obat nyamuk yang efektif, seperti lotion atau semprotan anti nyamuk, dapat memberikan perlindungan pribadi dari gigitan nyamuk yang bisa membawa virus penyakit.
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi: Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi rumah dapat mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah, sehingga mengurangi risiko gigitan dan penularan penyakit.
  • Gotong Royong membersihkan lingkungan: Melakukan kerja bakti bersama masyarakat untuk membersihkan lingkungan, menghilangkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk, dapat berkontribusi pada pengendalian populasi nyamuk.
  • Periksa tempat-tempat penampungan air: Rutin memeriksa tempat-tempat penampungan air di sekitar rumah, seperti bak mandi burung dan pot bunga, dapat membantu mencegah berkembang biaknya jentik nyamuk.
  • Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup: Menutup pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup dapat mencegah nyamuk bertelur di dalamnya. Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras: Pada tempat-tempat penampungan air yang sulit dikuras, pemberian larvasida secara periodik dapat membantu mengendalikan populasi jentik nyamuk.
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar: Saluran dan talang air yang tidak lancar dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Memperbaiki kondisi ini dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit.
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk: Beberapa jenis tanaman memiliki sifat pengusir nyamuk alami. Menanam tanaman-tanaman ini di sekitar rumah dapat membantu mengurangi kehadiran nyamuk.

Lakukan perlindungan tambahan dengan konsultasi ke dokter mengenai vaksinasi demam berdarah. Langkah-langkah dalam Konsultasi Vaksinasi:4

smiling-pretty-doctor-standing-hospital-office-with-paper-folder

 

  • Konsultasi dengan Dokter: Langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter yang kompeten dalam bidang imunisasi dan penyakit menular. Dokter akan mengevaluasi status kesehatan dan memberikan informasi yang akurat mengenai vaksinasi Demam Berdarah.
  • Diskusi tentang Manfaat dan Risiko: Dokter akan menjelaskan manfaat vaksinasi Demam Berdarah dan membahas risiko yang terkait. Ini akan membantu individu membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan situasi pribadi.
  • Jadwal Vaksinasi: Dokter akan merekomendasikan jadwal vaksinasi yang sesuai. Terkadang, beberapa dosis vaksin diperlukan untuk memberikan perlindungan yang optimal.
  • Pemberian Vaksinasi: Setelah mendapatkan persetujuan dan informasi dari dokter, individu dapat menerima vaksinasi di fasilitas kesehatan yang ditunjuk.

Jadi, Jangan lupa konsultasikan vaksinasi demam berdarah dengan dokter yang merupakan langkah cerdas dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan orang yang kita sayangi. Vaksinasi tidak hanya melindungi dari risiko penyakit yang serius, tetapi juga berkontribusi pada upaya bersama untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular. Melalui langkah ini, kita dapat memainkan peran aktif dalam melindungi kesehatan individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh: dr. Carissa R.V Pratiwi. ANPROM/ID/QDE/0248 | Oct 2023

Referensi:

1Kementerian Kesehatan. 2017. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Tersedia di: https://www.kesehatanlingkungan.com/2019/02/buku-pedoman-pencegahan-dan.html (Diakses pada 21 Agustus 2023).

2Centers for Disease Control and Prevention. 2019. World's Deadliest Animal. Tersedia di: https://www.cdc.gov/globalhealth/stories/2019/world-deadliest-animal.html (Diakses pada 16 Agustus 2023).

3Kementerian Kesehatan. 2019. Air Bersih Jadi Sarang Nyamuk DBD. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20190204/5029293/air-bersih-jadi-sarang-nyamuk-dbd/ (Diakses pada 21 Agustus 2023).

4UNICEF Indonesia. 2020. Hal-Hal yang Perlu Diketahui Sebelum, Saat, dan Setelah Menerima Vaksin COVID 19. Tersedia di: https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/hal-hal-yang-perlu-diketahui-sebelum-saat-dan-setelah-menerima-vaksin-covid-19 (Diakses pada 21 Agustus 2023).

5Parasites & Vectors. 2022. Mosquito-borne diseases and the ecology of vectors. Tersedia di: https://parasitesandvectors.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13071-022-05473-7#:~:text=Mosquito%2Dborne%20diseases%20(e.g.%2C ,than%201%20million%20people%20annually (Diakses pada 16 Agustus 2023).

6Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022. Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue. Tersedia di: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/10/tanda-dan-gejala-demam-berdarah-dengue (Diakses pada 20 Agustus 2023).

Add new comment

One file only.
100 MB limit.
Allowed types: png gif jpg jpeg.
Tanya dokter