Kisah Haru Ibu Nur Asmi: Kehilangan Anaknya Nahrassyiah Rahma Putri Cut Akibat DBD
Assalamualaikum Moms dan Dads! Ini adalah kisah keluarga kami, saya Ibu Nur Asmi adalah ibu dari Nahrasiyah Rahma Putri Cut, anak cantik yang memiliki cita-cita tinggi menjadi dokter yang biasa dipanggil Nahra.
Saya bekerja sebagai guru sekolah menengah di Bandar Lampung dan membesarkan dua orang anak kami disana. Kisah ini dimulai saat Nahra mengalami demam pada tanggal 5 November. Seperti biasa, saya mengira itu hanya demam biasa karena dia sering mengalami gejala serupa dan biasanya membaik dengan pengobatan. Namun keesokan harinya, Nahra muntah di kampus saat mengikuti ujian. Malam itu kami membawanya ke ruang ICU dan hasil tes menunjukkan trombositnya turun drastis hingga 50.000. Dokter menyarankan rawat inap, namun Nahra menolak. Dia ingin menghadiri upacara wisuda yang dijadwalkan keesokan harinya.
Perjuangan Nahra Melawan Penyakit DBD
Di pagi hari upacara wisuda, Nahra sangat lemah hingga hampir pingsan. Kami memutuskan untuk kembali ke ruang ICU, namun trombositnya terus turun. Kondisinya memburuk hingga otak, ginjal, dan paru-parunya rusak. Dalam hitungan hari, Nahra menjalani cuci darah dan harus menjalani perawatan intensif di unit perawatan intensif. Dokter mengatakan kondisi paru-paru memburuk akibat infeksi parah yang merupakan salah satu komplikasi utama demam berdarah. Hingga akhirnya Nahra meninggal dunia di hari yang menyedihkan atas izin Allah YME.
Peringatan Bahaya DBD untuk Semua Orang 1
Sebagai seorang ibu, saya merasa kehilangan ini sangatlah berat. Nahra telah membuat kita semua bangga dengan cita-citanya menjadi seorang dokter, meski ia berhenti sebelum mencapainya. Pesan untuk semua orang, jangan pernah meremehkan penyakit demam berdarah.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja pada usia berapa pun dan dapat menyebabkan komplikasi yang fatal. Mari bersama-sama tingkatkan kesadaran akan bahaya demam berdarah, lakukan tindakan pencegahan 3M Plus, dan konsultasikan dengan dokter mengenai vaksinasi demam berdarah. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan keluarga lain terhindar dari kesedihan yang kami alami.
Moms dan Dads, kisah perjuangan Nahra yang penuh haru ini mengingatkan kita akan betapa seriusnya ancaman demam berdarah. Kisah ini bukan hanya mengenai kehilangan, namun pula mengenai pentingnya kewaspadaan terhadap tanda-tanda demam berdarah yang mampu menyerang siapa saja, kapan saja.
Sebagai orang tua, kita wajib lebih peka terhadap syarat kesehatan anak-anak dan diri kita dan jangan meremehkan tanda-tanda yang mungkin tampak ringan. Mari kita beserta-sama belajar berdasarkan pengalaman Nahra untuk lebih peduli tentang langkah pencegahan demam berdarah.
Dengan menerapkan 3M Plus secara rutin dengan menguras, menutup, mendaur ulang dan pencegahan tambahan dengan konsultasi ke dokter tentang informasi seputar vaksinasi menjadi bentuk proteksi tambahan, kita bisa membantu melindungi orang-orang terdekat berdasarkan bahaya penyakit ini.
Setiap langkah kecil yang kita ambil mampu menyelamatkan nyawa. Ayo, jaga kesehatan dan pastikan anak-anak kita tumbuh menggunakan kondusif dan sehat ya Moms dan Dads!
Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh:
dr. Carissa R.V Pratiwi
Referensi:
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberantasan-sarang-nyamuk-dengan-3m-plus. Diakses pada 20 Agustus 2024.
Add new comment