Gaya Hidup Sehat, Yakin Bebas Demam Berdarah?

Bro and Sis, untuk memiliki badan yang sehat kita perlu menjalankan gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, mendapat asupan gizi yang seimbang, istirahat yang cukup, dan lain-lain.

Melakukan olahraga teratur diketahui dapat membentuk kekebalan tubuh dan melindungi diri dari penyakit.¹

Manfaat lain dari rutin berolahraga selain melindungi diri dari berbagai penyakit adalah menyehatkan jantung, bagi Bro dan Sis yang mudah merasa lelah, olahraga diklaim dapat mengurangi rasa lelah dan dapat membantu menjaga keseimbangan tubuh.² Wah, jadi tau banyak ya tentang manfaat olahraga ini! Namun, apakah Bro dan Sis tau bahwa menjaga gaya hidup sehat belum cukup terhindar dari demam berdarah.

Selain gaya hidup sehat, upaya pencegahan demam berdarah juga perlu dilakukan dengan menjalankan 3M Plus (Menguras-Menutup-Memanfaatkan) sebagai berikut:³

Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
Menggunakan obat anti nyamuk
Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
Gotong royong membersihkan lingkungan
Periksa tempat-tempat penampungan air
Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
Menanam tanaman pengusir nyamuk

Jika kita menelaah kembali, kasus demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue pertama kali dilaporkan di Indonesia pada tahun 1968 di Jakarta dan Surabaya dengan total 58 kasus.⁴ Penyakit ini terus berkembang di Indonesia sampai saat ini. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada tahun 2022 pada minggu ke-36, terdapat 87.501 kasus DBD dengan jumlah kematian sebanyak 816 kasus.⁵

Angka kematian dan kesakitan di Indonesia akibat penyakit demam berdarah masih tinggi. Sampai saat ini pun belum ada obat spesifik untuk melawan atau menyembuhkan demam berdarah dan pemberian obat hanya ditujukan untuk mengurangi gejalanya, misalnya demam dan nyeri, serta untuk mencegah komplikasi.⁶

Penelitian menunjukkan bahwa vaksin demam berdarah memiliki khasiat yang baik untuk pencegahan penyakit demam berdarah, dan mencegah mengurangi risiko rawat inap akibat virus dengue lho Bro dan Sis.⁷

Cara Kerja Vaksin Demam Berdarah Dalam Tubuh Manusia

Bro dan Sis! Vaksin bekerja dengan melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan patogen seperti virus. Dengan mengenalkan antigen ke dalam tubuh manusia, sistem kekebalan akan belajar mengenalinya. Sebagai pelindung tubuh, sistem imun akan menyerang, memproduksi antibodi, dan mengingat jika suatu saat virus muncul kembali. Jika kemudian muncul, sistem kekebalan akan secara otomatis mengenali antigen dan menyerangnya secara agresif.⁸ Wah, keren juga ya cara kerjanya!

Gejala Demam Berdarah

Gejala biasanya muncul beberapa hari. Secara umum, Bro dan Sis bisa mengetahui gejala atau ciri-ciri demam berdarah seperti suhu tubuh yang mendadak tinggi, terus menerus , disertai nyeri kepala, nyeri otot seluruh badan, nyeri sendi, kemerahan pada kulit, khususnya kulit wajah (flushing). Gejala lain seperti nafsu makan berkurang, mual, dan muntah.⁹

Pengobatan Demam Berdarah

Tidak ada obat spesifik untuk mengobati infeksi demam berdarah ini ya Bro dan Sis!¹⁰ Jika gejala demam berdarah tergolong parah, pasien harus segera mendapat perawatan oleh dokter. Biasanya dokter akan terus memantau respon tubuh pasien. Jadi kalian harus selalu siaga ya!

Konsultasi dengan Dokter untuk Mendapatkan Vaksin Demam Berdarah

Bro and Sis, gaya hidup sehat saja belum cukup untuk mencegah demam berdarah. Lakukanlah berbagai upaya pencegahan demam berdarah seperti 3M Plus dan upaya pencegahan lain. Bro dan Sis juga perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai vaksinasi dan hal-hal penting yang perlu diperhatikan terkait vaksin demam berdarah seperti rentang usia indikasi, butuh atau tidaknya screening pre-vaksinasi, dosis dan interval pemberian vaksin, khasiat dan keamanan agar vaksinasi semakin nyaman dan menyenangkan.¹¹

Demikian ulasan artikel tentang “Gaya Hidup Sehat, Yakin Bebas Demam Berdarah?” Semoga bermanfaat

Referensi:

Data.Indonesia. 2022. Tersedia di: https://dataindonesia.id/ragam/detail/ada-73518-kasus-demam-berdarah-dengue-di-indonesia-pada-2021 (diakses pada 20 Oktober 2022).
Yankes Kemkes. 2022. Apa Saja Manfaat Melakukan Olahraga?. Tersedia di: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1399/apa-saja-manfaat-melakukan-olahraga (diakses pada 20 Oktober 2022).
Promkes Kemenkes. 2016. Olahraga dan 59 Manfaat. Tersedia di: https://promkes.kemkes.go.id/?p=7388 (diakses pada 20 Oktober 2022).
Buletin Kemkes. 2014. Demam Berdarah. Tersedia di: https://www.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-buletin.html (diakses pada 20 Oktober 2022).
Dinkes.Kalbarprov. 2021. Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD) Mulai Mengancam. Tersedia di: Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD) Mulai Mengancam | Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat (kalbarprov.go.id) (diakses pada 20 Oktober 2022).
WHO. 2020. Tanya Jawab: Bagaimana cara kerja vaksin?. Tersedia di: https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-cara-kerja-vaksin?page=all pertanyaan jawaban terkait COVID-19, HIV, antiretroviral di Indonesia (who.int) (diakses pada 20 Oktober 2022).
Kemenkes RI. 2019. Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus. Tersedia di: https://promkes.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus (diakses pada 20 Oktober 2022).
Kemkes. 2022. Masuk Peralihan Musim, Kemenkes Minta Dinkes Waspadai Lonjakan DBD. Tersedia di: https://www.kemkes.go.id/article/view/22092300006/masuk-peralihan-musim-kemenkes-minta-dinkes-waspadai-lonjakan-dbd.html (diakses pada 20 Oktober 2022)
IDAI. 2019. Memahami Demam Berdarah DBD (Bagian 2). Tersedia di: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/memahami-demam-berdarah-dengue-bagian-2 (diakses pada 20 Oktober 2022)
BPOM RI. 2022. Persetujuan Izin Edar Vaksin Dengue (Qdenga) untuk Usia 6–45 Tahun. Tersedia di: https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/659/Persetujuan-Izin-Edar-Vaksin-Dengue--Qdenga--untuk-Usia-6---45-Tahun.html (diakses pada 20 Oktober 2022).

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis.

C-ANPROM/ID/QDE/0008 I Cr date Des 2022