Dengue Shock Syndrome: Ketika Demam Berdarah Menjadi Lebih Mematikan
Demam berdarah merupakan penyakit tropis dan subtropis yang banyak terjadi di Asia, termasuk Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus demam berdarah dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pada kebanyakan kasus, demam berdarah dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, namun dalam kondisi tertentu penyakit ini dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, yang berpotensi mengancam jiwa yaitu Dengue Shock Syndrome nih Moms dan Dads!
Apa Itu Dengue Shock Syndrome? 1
Moms dan Dads, Dengue Shock Syndrome adalah komplikasi serius dari infeksi demam berdarah yang menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Sindrom terjadi ketika pembuluh darah (plasma) mengeluarkan cairan dalam jumlah besar sehingga menyebabkan penurunan volume darah secara signifikan. Hal ini mengurangi aliran darah ke organ vital, yang dapat menyebabkan kegagalan organ dan kematian.
Gejala Dengue Shock Syndrome 2
Gejala demam berdarah umumnya terjadi dalam dua tahap, yaitu fase demam dan fase konvalesen (orang yang sedang dalam masa pemulihan setelah sakit). Namun, pada Dengue Shock Syndrome, gejalanya muncul lebih awal dan lebih parah. Gejala ini meliputi penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, tekanan darah yang sangat rendah adalah salah satu gejala utama sindrom ini. Hal ini menyebabkan pusing, lemas, dan pingsan.
Kebocoran cairan pembuluh darah menjadi dan cairan bocor ke dalam rongga tubuh, sehingga mengurangi volume darah dan menyebabkan syok. Mual dan muntah yang terus-menerus merupakan gejala umum yang memperburuk kondisi pasien. Pasien merasa sangat dingin, keringat terasa dingin, dan kulit menjadi pucat.
Dalam beberapa kasus, penurunan jumlah trombosit dalam darah dapat menyebabkan pendarahan dari hidung atau gusi. Dengue Shock Syndrome juga dapat menyebabkan kegagalan organ vital seperti hati, ginjal, dan jantung, yang menyebabkan kematian.
Penanganan Dengue Shock Syndrome 3
Jika Moms dan Dads didiagnosis menderita sindrom, penting untuk segera mencari pertolongan medis untuk meningkatkan peluang pemulihan Moms dan Dads. Tindakan yang biasa dilakukan oleh petugas kesehatan meliputi:
- Pemberian cairan intravena: Salah satu tindakan utama adalah pemberian cairan intravena untuk menggantikan cairan yang hilang dan menjaga tekanan darah tetap stabil.
- Pemantauan Ketat Pasien: Sindrom ini memerlukan pemantauan ketat di rumah sakit untuk memastikan tekanan darah, fungsi organ, dan kadar cairan stabil.
- Transfusi Darah: Dalam beberapa kasus, transfusi darah mungkin diperlukan untuk menggantikan kehilangan darah akibat kebocoran pembuluh darah.
Pencegahan Dengue Shock Syndrome
Meskipun tidak ada cara yang pasti untuk melindungi seseorang dari Dengue Shock Syndrome, tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi virus demam berdarah secara umum dapat membantu melindungi diri Moms dan Dads dari gigitan nyamuk.
Menggunakan losion pengusir nyamuk dapat mengurangi risiko digigit nyamuk pembawa virus demam berdarah. Memberantas sarang nyamuk dengan 3M Plus4, menjaga kebersihan lingkungan dengan menguras tempat penampungan air, menutup wadah air yang mungkin menjadi sarang nyamuk, dan mendaur ulang barang-barang bekas yang mungkin mengandung air merupakan langkah penting dalam mengurangi populasi Aedes aegypti.
Mendapatkan informasi vaksinasi demam berdarah sebagai pencegahan tambahan dengan konsultasi ke dokter juga penting. Beberapa negara, termasuk Indonesia, telah meluncurkan vaksinasi untuk mencegah infeksi demam berdarah guna membantu mengurangi penyebaran virus. 5
Jadi, Dengue Shock Syndrome adalah komplikasi serius dan berpotensi mengancam nyawa orang yang terinfeksi virus dengue. Oleh karena itu, pencegahan dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah penyakit semakin parah. Selain itu Moms dan Dads, tindakan pencegahan seperti melindungi diri dari gigitan nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan tetap merupakan cara terbaik untuk mencegah infeksi dan komplikasi yang lebih serius.
Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh:
dr. Carissa R.V Pratiwi
C-ANPROM/ID/QDE/0758 | Jan 2025
Referensi:
- PubMed Central. (2024). Dengue Virus: A Review on Advances in Molecular Biology, Epidemiology, and Vaccine Development. Tersedia di: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3097561/. Diakses pada 6 Desember 2024.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Ketika Demam Berdarah Kembali Merebak. Sehat Negeriku. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240605/0545670/ketika-demam-berdarah-kembali-merebak/. Diakses pada 6 Desember 2024.
- National Center for Biotechnology Information (NCBI). (Year). [Title of the Article]. PubMed Central. Tersedia di: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10631559/. Diakses pada 6 Desember 2024.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberantasan-sarang-nyamuk-dengan-3m-plus. Diakses pada 20 Agustus 2024.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023, 5 Februari). Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi Ini. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230205/3642353/atasi-dengue-kemenkes-kembangkan-dua-teknologi-ini/. Diakses pada 20 Agustus 2024.
Add new comment