Skip to main content
PREVENT DENGUE INFECTION

Cara Membuat Repelan Nyamuk Alami di Rumah

PREVENT DENGUE INFECTION

Halo Moms dan Dads! Apakah nyamuk sering menjadi tamu tak diundang di rumah? Nyamuk merupakan pengganggu yang sangat besar dan dapat menyebarkan penyakit. Daripada menggunakan produk kimia yang mungkin mengandung bahan berbahaya, mengapa tidak mencoba membuat sendiri obat nyamuk alami? Artikel ini menjelaskan cara efektif  membuat obat nyamuk dari bahan yang mudah didapat di rumah.

 

Pemakaian Minyak Atsiri 1

Minyak atsiri sudah lama dikenal memiliki beragam manfaat, termasuk sebagai pengusir nyamuk alami. Berikut beberapa minyak esensial yang bisa Moms dan Dads gunakan.

 

Minyak Lavender: Minyak lavender tidak hanya memiliki aroma yang menenangkan, tetapi juga membantu mengusir nyamuk. Moms dan Dads bisa mencampurkan 10-15 tetes minyak lavender dengan 2 sendok makan air atau minyak pelarut seperti minyak kelapa. Tuangkan campuran ini ke dalam botol semprot dan oleskan pada  kulit yang terbuka.

 

Minyak Kayu Putih: Minyak kayu putih dikenal karena khasiat pengusir serangga dan dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk yang ampuh. Campurkan 10-15 tetes minyak kayu putih dengan 50 ml air atau minyak zaitun dan semprotkan ke seluruh rumah atau kulit.

 

Minyak Lemon Eucalyptus: Minyak lemon eucalyptus adalah salah satu pengusir nyamuk alami terbaik. Untuk membuat pengusir nyamuk ini, campurkan 10-15 tetes minyak lemon eucalyptus dengan 50 ml minyak pembawa, seperti minyak zaitun atau minyak kelapa.

 

 Bahan Rumah Tangga Selain Minyak Atsiri 

 

Moms dan Dads juga dapat memanfaatkan bahan-bahan rumah tangga yang sederhana namun efektif sebagai pengusir nyamuk seperti:

 

Cuka Sari Apel: Cuka sari apel mempunyai aroma yang kuat sehingga tidak menarik bagi nyamuk. Campurkan cuka sari apel dan air dengan perbandingan 1:1 dan gunakan sebagai semprotan di seluruh rumah. Selain itu, Moms dan Dads dapat menambahkan beberapa tetes minyak esensial untuk meningkatkan efeknya.2

 

Campuran Minyak Kelapa: Minyak kelapa mempunyai sifat melembabkan dan dapat dipadukan dengan minyak atsiri sebagai pengusir nyamuk. Campurkan 2 sendok makan minyak kelapa dengan 10 tetes minyak esensial favorit Moms dan Dads (seperti minyak lavender atau minyak pohon teh) dan oleskan langsung ke kulit.3

 

Campuran Bawang Putih dan Air: Aroma bawang putih yang kuat sangat ampuh mengusir nyamuk. Rebus beberapa siung bawang putih dalam air selama beberapa menit, biarkan dingin, lalu  masukkan ke dalam botol semprot. Semprotkan larutan ini di sekitar pintu dan jendela untuk mencegah nyamuk masuk ke rumah.4





Pemanfaatan Tanaman Herbal 5

Pemanfaatan Tanaman Herbal

 

Menanam tanaman tertentu di sekitar rumah dapat menjadi cara alami dan dekoratif untuk mengusir nyamuk. Berikut tanaman herbal yang diketahui mempunyai khasiat anti nyamuk: 

 

Lavender: Lavender digunakan sebagai minyak esensial dan juga dapat ditanam di taman. Aroma bunga lavender tidak menarik bagi nyamuk, jadi Moms dan Dads bisa memetik beberapa batang bunga dan menggunakannya sebagai pengharum alami di sekitar rumah.

Mint: Tanaman mint juga efektif sebagai pengusir nyamuk. Moms dan Dads bisa menanam mint dalam pot dan meletakkannya di dalam atau di luar rumah. Untuk perlindungan tambahan, Moms dan Dads bisa menghancurkan daun mint segar  dan mengoleskannya langsung ke kulit.

Rosemary: Rosemary tidak hanya dapat digunakan sebagai bumbu dapur tetapi juga  sebagai pengusir nyamuk. Moms dan Dads bisa merebus beberapa tangkai rosemary dalam air untuk membuat semprotan alami, atau membakar daun rosemary di luar ruangan untuk digunakan sebagai pengusir nyamuk.

 

Dengan cara alami ini, Moms dan Dads tidak hanya  efektif membasmi nyamuk, tapi juga menjaga kesehatan keluarga dari bahan kimia berbahaya.

 

Selain menggunakan obat nyamuk alami, penting juga bagi Moms dan Dads untuk menerapkan strategi 3M Plus dalam kehidupan sehari-hari. Langkah sederhana ini akan membantu meminimalkan risiko penyebaran nyamuk di seluruh rumah:6 

 

Menguras: Kosongkan tempat penampungan air  seperti bak mandi, ember, dan bak hewan peliharaan, secara rutin minimal seminggu sekali. Hal ini mencegah perkembangbiakan nyamuk.

  Menutup: Semua tangki air harus tertutup rapat untuk mencegah masuknya nyamuk  dan bertelur. Gunakan penutup yang rapat atau pasang kelambu di atas ventilasi.

  Mendaur Ulang: Memanfaatkan barang bekas yang dapat menampung air, seperti kaleng, botol plastik, dan ban bekas. Hal ini membantu mengurangi jumlah nyamuk yang berkembang biak di genangan air.

 Plus: Ini adalah langkah tambahan, contohnya seperti memasang kasa nyamuk pada jendela dan pintu, menggunakan kelambu saat tidur, dan mengenakan pakaian pelindung seperti baju lengan panjang dan celana saat bekerja di area  rawan nyamuk. Jangan lupa untuk menggunakan obat nyamuk alami yang telah kami sebutkan sebelumnya.

 

Vaksinasi Demam Berdarah: selain mencegah gigitan nyamuk, Moms dan Dads harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi terkini mengenai vaksinasi demam berdarah. Vaksinasi ini merupakan tindakan pencegahan tambahan terhadap penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

 

 

Pentingnya Vaksinasi Demam Berdarah 7

 

Vaksinasi berperan penting dalam melindungi Moms dan Dads dan keluarga dari ancaman nyamuk. Demam berdarah atau demam berdarah merupakan penyakit serius yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti yang dapat menimbulkan komplikasi berbahaya jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami manfaat dan pentingnya vaksinasi demam berdarah.

 

Perlindungan Tambahan: Vaksinasi demam berdarah memberikan perlindungan tambahan terhadap infeksi virus demam berdarah dan mengurangi risiko penyakit parah. Hal ini sangat penting terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah endemis dengan tingkat infeksi yang tinggi.

Mencegah Penularan Lebih Lanjut: Vaksinasi tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga mencegah penyebaran virus ke orang lain. Vaksinasi membantu membangun kekebalan kelompok dan memperlambat laju penularan virus di masyarakat.

Mengurangi Beban Kesehatan: Mengurangi jumlah kasus demam berdarah dapat mengurangi beban  layanan kesehatan  secara signifikan.

Menghindari Komplikasi: Demam berdarah yang tidak diobati dapat berkembang menjadi sindrom syok dengue (DSS) dan demam berdarah dengue (DHF), yang berisiko tinggi dan memerlukan pengobatan intensif. Vaksinasi dapat membantu mengurangi risiko komplikasi serius ini.

 

  Moms dan Dads, jangan lupa konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan mengenai vaksinasi demam berdarah yang tersedia dan tepat untuk anak dan keluarga. Melengkapi pencegahan demam berdarah melalui vaksinasi merupakan upaya preventif untuk melindungi kesehatan keluarga dari ancaman penyakit demam berdarah.  

 

Selamat mencoba membuat obat nyamuk alami di rumah. Dengan menggabungkan metode alami, 3M Plus dan vaksinasi DBD, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi keluarga.Semoga informasi ini bermanfaat bagi Moms dan Dads dan dapat diterapkan dengan mudah di rumah. Jaga selalu kesehatan ya!

 

Artikel ini dimaksudkan untuk informasi dan kesadaran publik, dan untuk tujuan edukasi. Artikel tidak dimaksudkan sebagai bentuk anjuran medis. Artikel ini telah disupervisi oleh: 

dr. Carissa R.V Pratiwi.

C-ANPROM/ID/QDE/0615 | Sep 2024


 

Referensi:

 

  1. Kweka, E. J., et al. (2016). Effectiveness of plant-based repellents against different Anopheles species: a systematic review. Malaria Journal, 15(1), 1-10. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6925501/. Diakses pada 13 Agustus 2024.
  2. Bowman, N. M., et al. (2018). Pyrethroid insecticides maintain repellent effect on knockdown-resistant populations of Aedes aegypti mosquitoes. Scientific Reports, 8(1), 1-10. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6034598/. Diakses pada 13 Agustus 2024.
  3. USDA Agricultural Research Service. (2018). Coconut oil compounds repel insects better than DEET. USDA Research News. Tersedia di: https://www.ars.usda.gov/news-events/news/research-news/2018/coconut-oil-compounds-repel-insects-better-than-deet/. Diakses pada 13 Agustus 2024.
  4. Barnard, D. R. (2005). Repellency of essential oils to mosquitoes (Diptera: Culicidae). Journal of Medical Entomology, 42(2), 96-101. Tersedia di: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15752181/. Diakses pada 13 Agustus 2024.
  5. Rentokil. (n.d.). 5 Mosquito Repellent Plants. Tersedia di: https://www.rentokil.com/id/en/services/pest-control-services/my-pest-control-quick-tips/5-mosquito-repellent-plants. Diakses pada 20 Agustus 2024.
  6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus. Tersedia di: https://ayosehat.kemkes.go.id/pemberantasan-sarang-nyamuk-dengan-3m-plus. Diakses pada 20 Agustus 2024.
  7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023, 5 Februari). Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi Ini. Tersedia di: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230205/3642353/atasi-dengue-kemenkes-kembangkan-dua-teknologi-ini/. Diakses pada 20 Agustus 2024.

Add new comment

One file only.
100 MB limit.
Allowed types: png gif jpg jpeg.
Tanya dokter