Skip to main content
PREVENT DENGUE INFECTION

Yakin Rumah Anda Aman dari Demam Berdarah Dengue? Ini Tips Pencegahan DBD di Rumah!

PREVENT DENGUE INFECTION

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit tropis akibat infeksi virus dengue melalui nyamuk Aedes aegypti. DBD dapat menimbulkan gejala yang bermacam-macam, dari gejala ringan hingga kondisi yang lebih berat seperti syok. Syok yang tidak segera ditangani dengan tepat dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya pencegahan DBD, yang dimulai dari diri sendiri dan orang di sekitar rumah, agar penyakit ini tidak semakin menyebar luas. Berikut beberapa cara pencegahan DBD di rumah.

Cara pencegahan DBD di rumah

Mungkin Anda sendiri sudah tidak asing dengan slogan pencegahan (DBD) yang berbunyi 3M: menguras, menutup, dan mengubur. Namun selain itu, yang tak kalah penting ialah dengan memastikan Anda tidak digigit nyamuk Aedes aegypti. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari penularan DBD.

  1. Menguras bak mandi seminggu sekali

Genangan air termasuk tempat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak. Nyamuk betina pertama-tama bertelur pada dinding bak yang terisi air. Larva nyamuk yang menetas dari telur lalu akan mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya. Seiring berjalan nya waktu, larva nyamuk akan menjadi nyamuk dewasa.

Keseluruhan peredaran ini berlangsung selama 8–10 hari dalam suhu ruang. Oleh karena  itu, menguras dan membersihkan bak mandi minimal seminggu sekali termasuk cara pencegahan DBD di rumah yang paling utama. Kebiasaan ini bisa membasmi nyamuk Aedes Aegypti dan memutus rantai penularan demam berdarah.

  1. Bersihkan wadah penampung air lainnya

Jangan hanya berhenti sampai di kamar mandi. Anda harus menguras dan membersihkan berbagai wadah lain di rumah yang menampung air untuk mencegah demam berdarah. Perabotan seperti kaleng, vas atau pot bunga, ember, dan lain sebagainya bisa menjadi sarang nyamuk jika tidak rajin dikuras.

Biasakanlah menguras wadah-wadah air setidaknya dua kali seminggu sebagai langkah pencegahan demam berdarah di rumah. Sesudah itu, tutup rapat wadah yang kemungkinan menjadi sarang nyamuk. Buang wadah-wadah yang sudah kusam dan tidak terpakai agar tidak jadi tempat genangan air.

  1. Jangan menggantung atau menumpuk baju terlalu lama

Jika Anda memiliki kebiasaan menunda-nunda melipat cucian lalu membiarkannya menumpuk begitu saja, kebiasaan menggantung baju di balik pintu, atau menumpuk cucian kotor di pojokan kamar sebaiknya stop kebiasaan ini sebagai cara pencegahan DBD.

Membiarkan baju menumpuk atau tergantung begitu lama bisa menjadi tempat yang disukai nyamuk. Hal ini karena nyamuk sangat menyukai aroma tubuh manusia. Jika Anda harus menyimpan kembali baju yang baru dipakai, lipat lalu simpan pada tempat yang bersih dan tertutup.

  1. Gunakan losion atau krim anti nyamuk

Lindungi diri dengan mengoleskan lotion anti nyamuk setiap akan bepergian keluar rumah atau ke tempat terbuka. Ikuti petunjuk pemakaian yang ada pada label kemasan. Oleskan krim pada bagian tubuh yang tidak tertutupi pakaian. Jangan mengoleskan krim anti nyamuk ke kulit yang tertutup pakaian. Jika Anda juga menggunakan tabir surya atau sunscreen, oleskan tabir surya dulu baru lotion anti nyamuk.

  1. Fogging

Selain rutin melindungi rumah menggunakan obat nyamuk bakar atau obat nyamuk semprot, salah satu tindakan yang dapat dilakukan juga adalah fogging. Fogging ialah cara pencegahan tidak dikurung ya harusnya secara massal dengan cara penyemprotan obat nyamuk yang mampu menjangkau area lebih luas.

Pencegahan DBD dengan fogging biasanya dilakukan saat masuk musim pancaroba atau saat kasus DBD di daerah Anda mulai meningkat. Asap fogging bisa menyebar cepat ke berbagai bagian bangunan untuk membunuh nyamuk. Maka itu, setiap penghuni rumah harus membiarkan semua pintu dan jendela rumah mereka terbuka selama fogging berlangsung.

  1. Pangkas dan bersihkan tanaman liar di pekarangan rumah

Pekarangan hijau dan bunga-bunga memang membuat penampilan rumah semakin cantik. Tetapi, Anda harus rajin-rajin merawatnya agar tidak menjadi sarang nyamuk. Rerumputan lebat dan kumpulan ilalang liar yang tidak terawat bisa menjadi sarang nyamuk tersembunyi.

Terlebih lagi saat di musim hujan, tidak semua air terserap ke dalam tanah. Terkadang masih ada sisa-sisa genangan air yang bersembunyi di antara tanaman yang tumbuh liar. Disinilah nyamuk akan bebas berkembang biak menelurkan jentiknya.

Anda bisa membabat rata lalu rapikan perkarangan atau tanaman liar di sekitar rumah. Jangan lupa untuk menguras setiap pot dan tutup lubang-lubang genangan, ratakan dengan tanah.

  1. Hias rumah dengan tanaman anti nyamuk alami

Selain yang telah disebut di atas, Anda bisa memanfaatkan alternatif alami lainnya seperti menghias interior rumah dengan tanaman pengusir nyamuk seperti serai wangi, daun peppermint, bunga lavender dan bunga geranium.

Letakkan pot-pot kecil berisi tanaman tersebut di tempat yang strategis, contohnya pojokan rumah, di dekat jendela, atau pintu-pintu masuk. Anda dapat juga menanam sebagiannya lagi di pekarangan rumah untuk menghalau nyamuk berkeliaran di luar.

  1. Vaksin DBD

Jika semua cara pencegahan di atas sudah semua Anda lakukan namun masih takut akan risiko DBD, Anda bisa mendapatkan vaksin DBD dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter di klinik atau rumah sakit terdekat tentunya dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

  1.  Menjaga daya tahan tubuh Anda

Langkah terpenting lainnya yang perlu dilakukan sebagai pencegahan DBD ialah meningkatkan daya tahan tubuh Anda. Dengan sistem kekebalan tubuh yang baik, risiko Anda terkena penyakit pun bisa dikurangi.

Aturlah menu makanan yang kaya akan vitamin dan mineral seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan daging. Berolahraga juga menjadi cara terbaik menjaga kesehatan tubuh. Usahakan untuk olahraga secara rutin. Tidak harus olahraga yang berat, cukup dengan berjalan santai selama 30 menit per hari.

Perhatian:

 Artikel ini ditujukan untuk informasi publik dan bukan sebagai bentuk anjuran medis
Referensi berikut digunakan berdasarkan waktu pembuatan artikel dan mungkin telah terdapat pembaharuan pada saat Anda membaca. Oleh karena itu, Kami mendorong pembaca untuk dapat memeriksa kembali referensi berikut dengan studi atau sumber terkini yang lebih baru.

Referensi:

  1. Kemenkes RI. 2022. Tips aman terhindar dari DBD. Tersedia di: https://promkes.kemkes.go.id/tips-aman-terhindar-dari-demam-berdarah-dengue (diakses pada 10 Mei 2022).
  2. Dinkes Kabupaten Buleleng. 2022. Demam berdarah. Tersedia di: https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/16_demam-berdarah (diakses pada 10 Mei 2022).
  3. IDAI. 2019. Memahami DBD bagian 2. Tersedia di: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/memahami-demam-berdarah-dengue-bagian-2 (diakses pada 10 Mei 2022).
  4. IDAI. 2017. Sekilas tentang vaksin dengue. Tersedia di: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-tentang-vaksin-dengue (diakses pada 10 Mei 2022).
  5. IDAI. 2019. Memahami DBD bagian 1. Tersedia di: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/memahami-demam-berdarah-dengue-bagian-1 (diakses pada 10 Mei 2022).
  6. Kemdikbud RI. 2020. Yuk cegah demam berdarah. Tersedia di: https://itjen.kemdikbud.go.id/webnew/covid19/yuk-cegah-demam-berdarah/ (diakses pada 10 Mei 2022).
  7. IDAI. 2019. Waspada DBD. Tersedia di: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/waspada-demam-berdarah-dengue (diakses pada 10 Mei 2022).

Add new comment

One file only.
100 MB limit.
Allowed types: png gif jpg jpeg.
Tanya dokter